Umat Islam di Kutim Dibolehkan Gelar Salat Idul Adha di Masjid, Ini Syaratnya

KRONIKKALTIM.COM – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kutai Timur (Kutim) memperbolehkan umat Islam atau organisasi masyarakat (ormas) Islam melaksanakan shalat Idul Adha secara terbuka pada hari H Idul Adha 1441 Hijriyah.

Kepala Kemenag Kutim Narsun MH mengatakan, berdasarkan surat edaran (SE) menteri agama tidak ada larangan pelaksanaan shalat Idul Adha pada semua tempat meskipun masih dalam masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) pandemi virus Corona (Covid-19).

“Kami mengikuti SE Menag Tahun 2020, pada prinsipnya dipersilahkan untuk melaksanakan sholat Idul Adha maupun penyembelihan hewan kurban dapat dilaksanakan di semua daerah, namun tetap mentaati protokol kesehatan seperti yang telah ditetapkan oleh pemerintah,” terangnya dalam rapat persiapan pelaksanaan Idul Adha 1441 Hijriyah bersama MUI dan Pemkab Kutim, Senin (27/7/2020).

Sebagai masyarakat yang tinggal atau berada pada daerah dengan kondisi wabah covid-19 yang  masih terbilang tinggi, maka diharapkan mengikuti petunjuk Tim Gugus Tugas setempat atau pemerintah daerah. Salat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban boleh di setiap daerah didasarkan pada Surat Edaran Nomor 18 Tahun 2020.

Dalam SE tersebut, Menteri Agama RI Fachrul Razi memberlakukan sejumlah protokol atau aturan yang harus dilakukan dalam pelaksanaan ibadah shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban serta distribusinya pada masa pandemi ini.

Dengan hasil kesepakatan tersebut Plt Bupati Kutim Kasmidi Bulang pum mengimbau agar masyarakat Kutim mau dan taat dalam menjalankan protokol kesehatan. Dan juga bagi wanita, anak-anak dan lansia disarankan agar melaksanakan Salat Iduladha dirumah masing-masing.

“Kalau kondisi badan sehat tak masalah datang ke masjid, namun untuk ibu-ibu agar jangan dulu sebab anaknya pasti ikut. Jadi untuk itu wanita, anak-anak dan lansia lebih baik dirumah saja,” pungkasnya.