Masterplan Rampung, Sekerat Menuju Desa Wisata
KRONIKKALTIM.COM – Desa Sekerat di Kutai Timur di kenal indah dengan panjang garis pantainya. Desa yang terletak di Kecematan Bengalon ini telah mematangkan diri untuk menuju desa wisata. Sejumlah potensi obyek wisata lainnya pun sudah mulai dirangkum.
Pada Senin (2/12/2019) kemarin, Pemerintah Desa Sekerat menggelar pembahasan Final Draf Masterplan Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Desa Sekerat.
Draf masterplan ini dinilai penting agar pengembangan pariwisata tersebut selaras dengan program pemerintah daerah.
“Hasil kajian ini akan kami sandingkan dengan pihak pemerintah kabupaten dan propinsi sebagai bentuk keselarasan dalam pembangunan,” ujar Pj Kepala Desa Sekerat, Johansya.
Apresiasi pun disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi selama tahapan kegiatan, Johansyah dalam kesempatan itu mengatakan, penyusunan draf masterplan, khusunya bagi STP Bandung dan PT. KPC serta dukungan seluruh lapisan masyarakat merupakan tahapan penting dari sebuah rancangan desa wisata.
Disebutkan, rancangan desa wisata di awali dari penggalian potensi wisata, pemetaan objek atau spot wisata, proses rancangan infrastruktur, dan akan dilanjutkan pematangan konsep dan kesiapan SDM untuk pengelolaan serta aspek legalitas
“Aspek legalitas yang sebelum masuk pada pembangunan Infrastruktur di dalam zonasi yang telah ditetapkan dan dari hasil kajian ini akan kami sandingkan dengan pihak pemerintah kabupaten dan propinsi sebagai bentuk keselarasan dalam pembangunan,” terang Johansya.
Pembahasan Final Draf Masterplan Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Desa Sekerat dilakukan bersama Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bandung dan comunity deplovment PT Kaltim Prima Coal (KPC). Kegiatan yang bertempat di kantor Desa Sekerat ini, dihadiri unsur pemerintah desa dan masyarakat desa setempat serta tamu undangan.
Turut hadir diantaranya perwakilan Dinas Pariwisata Kutim Rifanie dan Manager Bengalon Community Relation and Development (BCRD) PT KPC, Syahruldin dan sejumlah pimpinan lainnya.
Sementara, unsur STP Bandung yang memaparkan isi kajian Draf Masteplan tersebut, dihadiri DR. Heri Sigit Cahyadi, Ir Andi Kumala Sakti, dan sejumlah anggota tim lainnya. Disebutkan kajian masterplan telah memakan waktu kurang lebih empat bulan lamanya dengan melalui berbagai tahapan. Diantaranya dua kali kunjungan penggalian potensi, dan terakhir kunjungan pemaparan hasil kajian.
Dalam paparannya, DR. Heri Sigit Cahyadi mengatakan, desa sekerat memiliki potensi sumber daya yang ada, namun tentu ditahap pengembangan awal terlebih dahulu dilihat dari aspek skala lokal.
Menurutnya, Pantai Sekerat selama ini telah banyak dikunjungi masyarakat lokal. Untuk itu, pengembangan dalam aspek skala nasional Desa Sekerat masih membutuhkan berbagai tahapan.
“Dan potensinya juga memang besar, Sekerat ini, masuk dalam kawasan strategis Kaltim, lintas kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, sehingga potensi berkembangnya cukup besar kedepannya,” terangnya.
Terlebih lagi, lanjut dia, jika venue paralayang yang ada di Desa Sekrerat sudah dibangun secara berstandar nasional. Maka secara tidak langsung destanasi wisata Pantai Sekerat pun akan masuk dalam skala nasional.
“Tinggal perbanyak event-event setiap tahunannya tentu akan mendatangkan banyak sekali pengunjung dari luar.
Skala nasional pemerintah telah menetapkan 10 KSPN Kawasan Sentra Pariwisata Nasional salah satunya adalah pulau Derawan sebagai pusat distribusinya tapi deliniasinya sampai ke kawasan Sangkulirang dan Sekerat termasuk di dalamnya,” tutur Heri Sigit.
Dia mengatakan, agar sesuai dengan rancangan diharapkan programnya sudah bisa berjalan. Awal tahun 2020 sudah masuk ke punguatan kelembagaan melalui pendampingan pada tata kelola badan kelembagaannya,
“Termasuk mengadakan pelatihan dan penguatan organisasi kelompok sadar wisata serta penyusunan paket wisata, sehingga kesiapan fisik wisatanya benar-benar siap sebelum ke tahap pembangunan infrastrukturnya,” terang Heri Sigit.
Sementara, Syahruldin selaku manager BCRD PT. KPC mengharapkan, agar masterplan pengembangan desa wisata benar-benar menjadi refrensi, rujukan dan pedoman bagi pemerintah Desa Sekerat dalam memulai pembangunan pariwisata. (Ar/Irs).