Hasil Rapid Test Reaktif Bukan Postif, Ini Klarifikasi dr Okta yang Negatif Covid-19

KRONIKKALTIM.COM – Pemeriksaan rapid test atau tes cepat dilakukan untuk mendeteksi dini virus corona atau Covid-19, hasil rapid test bukan sebagai penentu positif atau negatif pandemi tersebut, melainkan adalah reaktif atau non reaktif. Namun yang lagi marak adalah penyebutan positif Corona berdasarkan rapid test.

dr Oktavianus Sp OG mengkalrifikasi hal tersebut pada Sabtu (9/5/2020), usai dirinya menjalani masa karantinanya lantaran dinyatakan reaktif corona virus disease (covid-19) hasil rapid test, beberapa waktu lalu.

Sehari sebelumnya (8/5/20), lelaki yang melayani praktik dokter kandungan di 3 rumah sakit di Sangatta, Kutai Timur (Kutim), Kaltim itu, telah dinyatakan negatif covid-19 hasil PCR atau swab test.

Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani Hasanal, saat di konfirmasi mengamini akan kebenaran kabar tersebut. Dia menyatakan, hasil swab test terhadap dr Oktavianus adalah negatif covid-19.

“Sebelumnya Pak dr Okta sempat mendapat hasil reaktif dari rapid test. Tapi hasilnya sudah keluar, dari swab test hasilnya negatif,” ungkap Bahrani.

Didampingi istri dan keluarga, lelaki yang karib disapa dr Okta tersebut pun telah memberi klarifikasi langsung kepada awak media, di kediamannya, Sabtu (9/5/20) pukul 15.30 Wita.

Dengan tegas, dr Okta mengatakan, bahwa pemeriksaan swab yang selama ini ditunggu-tunggu, hasilnya negatif covid-19. Jadi kalau selama ini ada pemberitaan bahwa dirinya positif corona, itu tidak benar. Karena hasil pemeriksaan PCR/swab menunjukkan negatif covid-19.

“Bahwa saya belum pernah terinfeksi covid-19. Berbeda halnya jika sebelumnya saya pernah positif, lalu dites lagi, kemudian hasil negatif, sehingga dinyatakan sembuh dari covid-19. Nah, ini pemeriksaan PCR terhadap saya yang pertama dan kedua hasilnya negatif covid-19,” tegas Okta.

Dia membeberkan, bahwa rapid test itu tingkat akurasinya hanya 30 persen, bahkan ada yang mengatakan 15 persen. Karena, hanya dengan virus flu influenza atau virus-virus lainnya, juga bisa membuat hasil reaktif pada rapid test.

“Perlu diluruskan, bahwa rapid test itu berarti seseorang hanya dapat dinyatakan reaktif, bukan positif. Sementara saya, hasil dari tes PCR atau swab test, hasilnya negatif covid-19,” terang Okta.

Dirinya juga menyampaikan, kepada para ibu-ibu yang pernah datang ke praktik dr Okta di rumah sakit, maka boleh bertenang diri, dan jangan cemas.

“Kepada ibu-ibu dan bapak-bapak, bila pernah periksa ke praktik saya, harap jangan cemas lagi. Saya sudah sempat melakukan karantina mandiri setelah dinyatakan reaktif, dan ternyata hasil swab test menunjukkan negatif covid-19,” pungkas Okta.

Dia juga meminta masyarakat untuk mendoakan dan mendukung para petugas medis, agar bisa bekerja di garda terdepan dalam melayani kesehatan masyarakat.

“Jadi masyarakat jangan mudah menyimpulkan buruk atas suatu hasil reaktif rapid test para petugas medis. Tolong didoakan supaya kami bisa bekerja yang terbaik dengan pelayanan terbaik, semoga wabah ini segera berlalu,” ucap dia.

“Penyakit ini tidak memandang usia dan jabatan. Ini bukan penyakit aib. Jadi tolong kalau ada saudara yang hasil rapid test reaktif, jangan langsung kita membully. Ingat saran pemerintah untuk jaga jarak, dan menjaga kesehatan dengan rajin mencuci tangan serta menjaga jarak,” tegas Okta lagi. (*).