Serba-Serbi Kreatifitas Pendidik di Kutim dalam Sitem Belajar dari Rumah

Salah satu murid SDK Santo Fransiskus Sanfatta (ist)

KRONIKKALTIM.COM – Masa belajar di rumah menuntut guru untuk lebih kreatif dalam memberikan materi pembelajaran daring atau online kepada peserta didik. Ini pun sudah diterapkan oleh para guru di berbagai sekolah di Kutai Timur (Kutim).

Sebut saja slah satunya SDK Santo Fransiskus Assisi, guru sekolah ini mengajarkan siswanya untuk membuat gambar cerita dengan tema cara mencegah Covid-19. Materi tersebut diberikan untuk Mata Pelajaran (Mapel) muatan Seni budaya dan Prakaryaa (SBDP) kompetensi dasar 3.1 dan 4.1.

Metode pembelajaran yang dilaksanakan sekolah melalui guru dengan cara daring atau online, secara tidak langsung telah menjawab tuntutan guru untuk lebih kreatif dalam memberikan tugas atau pembelajaran kepada peserta didik secara jarak jauh.

Selain SDK Santo Fransiskus Assisi, pembelajaran online secara kreatif juga telah dilakukan berbagai sekolah lainnya. Diantaranya SDN 006 Sangkulirang.

“Tetap belajar dari rumah, guru-guru tetap memberikan bimbingan melalui Whatsup,” ujar Hariati, Spd, guru SDN 006 Sangkulirang, Kamis (16/4/2020).

Diutarakannya, banyak kendala dan suka dukanya dalam melaksanakan pelajaran secara online. Namun dalam pelaksanaannya semangat tidak boleh hilang, dan tetap menjalankan tugasnya masing masing.

“Terima kasih juga untuk orang tua yang telah mendampingi putra putrinya di rumah. Bersama lawan Corona, putus rantai Corona dengan stay at home sosial distancing, tetap gunakan masker jika keluar rumah, dan lebih rajin mencuci tangan,”

Untuk jenjeng  TK, pembelajaran di rumah salah satunya dilaksanakan TKIT KBIT Pait Daarussalaam melalui  sitem membelajaran Interaktif Berbasis Rumah (PIBeR). Pada Rabu (15/4/2020) misalnya, murid TKIT KBIT Pait Daarussalaam diberikan materi dengan tema makanan dan minuman.

Kegiatan ini mengajak peserta didik untuk mengenali jenis buahan-buahan, mengupas dan memotong buah-buahan, mengetahui nama sayur-sayuran, memotong dan menghitung jumlah daun kangkung (satu tangkai), melompat dengan satu kaki sebanyak jumlah daun kangkung yang telah dipotong menyanyi dan menari lagu lenggang-lenggang kangkung, dan praktek memasak sayur tumis kangkung. (adv/ersa).