Menghias Batang Pisang, Tradisi Unik Maulid Nabi Muhammad di Sepaso Barat

KRONIKKALTIM.COM – Masyarakat Kutai Timur (Kutim) di Desa Sepaso Barat, Kecamatan Bengalon, memperingati hikma kelahiran Nabi Muhammad SAW 1441 H dengan tradisi mewarnai telur dan menghias batang pisang.

Puluhan batang pisang di desain layaknya pohon hidup yang digantungi kertas warna warni dan makanan beraneka ragam. Telur pun demikian, ada berwarna merah, hijau, biru dan juga kuning.

Pada Selasa (26/11/2819) pagi itu, setiap RT menampilkan kreasi dan isi pohon pisang yang berbeda. Hal ini tak terlepas dari peran semua ketua RT dan masyarakatnya yang turut berpartisipasi dalam acara.

Acara itupun jadi semarak, sebab turut dijadikan perlombaan oleh pemerintah desa setempat. Suasana terasa meriah, sesaat setelah Habib Sofyan Alaydrus yang sebagai penceramah menutup tausyahnya dengan do’a.

Masyarakat yang hadir saat itu telah menuggu puncak acara dimulai. Saat tiba waktunya, mereka pun mengambil telur dan aneka makanan atau jajanan ringan yang telah ditancapkan pada batang pohon pisang yang dihias sebagai tradisi peringatan maulid.

Selain Maulid Nabi, acara syukuran bersih desa juga digelar dalam kesempatan itu. Serangkaian kegiatan tersebut menambah semarak berlangsungnya acara yang di mulai pukul 0700 wita.

Tampak hadir di acara tersebut, Bupati Kutim Ismunandar, Anggota DPRD Kutim Uce Prasetyo, Anggota DPRD Kutim Masdari Kidang dan Kabag Sosial Kutim serta para undangan lainnya.

Begitupun, Camat Bengalon Suharman Cono juga hadir didapingi Sekretarisnya Ernawaty, SE.,M.Si, serta Kasi PM dan staf kecamatan lainnya. Dalam sambutnya, ia mengapresiasi panitia pelaksana dan Pemerintah Desa Sepaso Barat yang telah sukses menyelenggarakan kegiatan.

“Melalui kegiatan Syukuran dan peringatan Maulid Nabi Muhammad tentu juga menjadi ajang silahturahmi antar pemerintah dan masyarakat,” ujarnya.

Suksesnya serangkaian kegiatan tersebut telah memberikan bukti kebersamaan warga Sepaso Barat. Suharman Cono dalam hal ini mengharapkan, agar rasa kekeluargaan dan persatuan warga terus dapat terjaga dan dipertahankan.

“Warga Sepaso Barat sangat kompak,” tuturnya. (Can/Ar/Irs).