Dinsos Kutim Terima 1 Ton Beras untuk Warga Terdampak Covid-19, Sumbangan Gereja GBI Sangatta
KRONIKKALTIM.COM – Pemerintah Kutai Timur (Kutim) melalui Dinas Sosial (Dinsos) menerima sumbangan berupa beras 1 ton dari Gereja Bethel Indonesia (GBI) Jemaat Victorious Sangatta, bantuan diperuntukan bagi masyarakat yang terdampak wabah covid-19 di Kutim. Targetnya, yakni untuk 200 kepala keluarga (KK).
Mewakili Kadinsos Kutim Jamiatulkhair Daik, sumbangan yang merupakan bentuk keperdulian terhadap sesama itu diterima Muhammad Hasbi selaku Kasi Bagian Sosial Dinsos Kutim di Kantor Dinsos Kutim, Kamis (2/4/2020).
Sejatinya program bantuan sosial tersebut juga sesuai dengan program yang dijalankan Bupati Kutim Ismunandar. Hal yang sama juga dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu memberikan bantuan sosial kepada masyarakat terdampak wabah covid-19. Dikutim, bantuan sosial disalurkan melalui satu pintu, yakni dinas sosial.
Kadinsos Kutim Jamiatulkhair Daik mengatakan, dalam situasi kondisi luarbiasa saat ini yang disebabkan oleh wabah covid-19, tentu banyak bidang kehidupan yang merasakan dampaknya. Maka Dinsos Kutim juga dengan senang hati menerima sumbangan bantuan sosial dari para stakeholder untuk mendukung program bantuan sosial dari pemerintah.
Pdt Gembala Jemaat GBI Victorious Sangatta, Bastian Remmy Sigarlaki mengatakan, bantuan ini untuk mendukung program pemerintah dan sebagai tanda kepedulian jemaat GBI Victorious Sangatta. Ditambah lagi arahan dari pemerintah untuk diam di rumah, sangatlah berdampak pada perekonomian banyak pihak. Terutama buat masyarakat ekonomi lemah atau kurang mampu.
“Sangat menyulitkan bagi mereka untuk menyediakan kebutuhan bahan pokok bagi keluarganya. Hal inilah yg menggerakkan hati kami gembala dan pengurus serta seluruh jemaat GBI Jemaat Victorious Sangatta, untuk turut meringankan beban masyarakat yang kurang mampu, dengan menyumbangkan 1 ton beras dalam paket 5 kilogram,” imbuhnya.
Dalam situasi seperti ini, menurut Bastian, gereja terpanggil untuk menyatakan kasih Tuhan pada banyak orang. Tuhan tidak kelihatan tetapi Tuhan bisa dilihat dan dirasakan kasih serta kehadiran-Nya melalui perbuatan dan tindakan serta kepeduliaan umat-Nya yang mau ikut peduli dan menanggung penderitaan orang-orang yang kesusahan.
Lebih lanjut, Bastian menerangkan, wabah covid-19 ini adalah beban yang sangat berat bagi pemerintah. Jemaat GBI Victorious sebagai bagian dari warga negara Indonesia yang berdiam di Kutai Timur, ingin mengambil peran untuk membantu pemerintah dalam menghadapi wabah ini, dengan semangat gotong royong, seperti pribahasa berkata “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing”. Jadi kalau semua elemen masyarakat ikut memikul beban ini, tentu beban pemerintah akan menjadi ringan.
“Karena tidak bisa semua kita bebankan pada pemerintah. Perlu ada andil dari semua masyarakat, khususnya mereka yang memiliki kemampuan agar melakukan peran apa saja yang bisa membantu pemerintah,” harapnya.
Bastian berharap, apa yang dilakukan tersebut, walaupun tidak seberapa nilainya, bisa menjadi motivasi yang menggerakkan hati para donatur lainnya. Entah itu pribadi maupun perusahaan-perusahaan swasta agar ikut mengalokasikan dana untuk membantu masyarakat ekonomi lemah yang tentunya sudah membantu pemerintah.
“Satu semangat kita untuk menang atas covid-19 dan Indonesia Maju. Amin,” harap dia. (adv/ash/ersa).