PAN Rilis Hasil Survei Internal Elektabilitas Bakal Calon Bupati-Wakil Bupati dan Bakal Paslon Pilkada Kutim 2020

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kutai Timur, Bakri Hadi

KRONIKKALTIM.COM – Partai Amanat Nasional (PAN) Kutai Timur (Kutim) merilis hasil survei internal tingkat elektabilitas terhadap bakal calon (Balon) bupati-wakil bupati dan bakal pasangan calon (Paslon) Pilkada Kutim 2020. Rilis hasil survei merupakan kewenangan partai, sekaitan dengan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bakal calon.

Namun rekomendasi partai dipastikan hanya akan diberikan kepada bakal calon yang telah mengembalikan formulir pendaftaran pada partai berlambang matahari putih itu.

“Jelasnya saya akan merekomendasikan nama-nama yang sudah mendaftar di PAN,” ujar Ketua DPD PAN Kutim Bakri Hadi, Jumat (6/3/2020).

Bakri mengatakan, PAN memiliki mekanisme yang hanya akan merekomendasikan bakal calon yang telah mendaftar dan mengembalikan formulir pendaftaran. Enam dari 13 bakal calon yang disebut telah memenuhi mekanisme tersebut.

Adapun enam bakal calon yang telah mengembalikan formulir pendaftaran, antara lain tiga bakal calon bupati, masing-masing calon petahana Ismunandar, Politisi Partai Golkar yang juga mantan Ketua DPRD Kutim Mahyunadi dan mantan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.

Sedangkan nama-nama yang mendaftar sebagai bakal calon wakil bupati, yakni calon petahana Kasmidi Bulang, kalangan pengusaha H Kinsu atau H Lulu, dan Ketua DPD PAN Kutim Bakri Hadi.

“jadi saya pastikan, merekomendasikan ke DPP hanya yang sudah medaftar sesuai mekanisme yang ada,” terangnya.

Dalam survei yang diliris PAN Kutim, popularitas calon wakil bupati tertinggi, yakni Kasmidi Bulang yang saat ini menjabat Wakil Bupati Kutim dengan persentase mencapai 9,82 persen. Kemudian menyusul Mahyunadi di anggka 9,07 persen. Survei ini dilakukan mulai 24 Januari hingga 6 Februari 2020.

Secara popularitas Kasmidi paling tinggi mencapai 9,82 persen. Namun soal survai ini ada juga masyarakat yang menginginkan calon lainnya selain 12 bakal calon wakil bupati yang di rekomendasikan dalam servai tersebut. Persentase calon wakil bupati lainnya yang dimaksud ini mencapai 5,54 persen.

Selain Kasmidi dan Mahyunadi, bakal calon wakil bupati lainnya yang memiliki tingkat popularitas berdasarkan survai terebut diantaranya H Kinsu 6,30 persen, Ordiansyah 6,30 persen, Ismail ST 3,53 persen, Ardiansyah 3,27 persen, Encek Ur Firgasih 2,52 persen, Bakri Hadi 2,02 persen, Uce Prasetyo 1,76 pesen, Syaid Abdal Nanang 1,26 persen, Agus Aras 1,01 persen, dan Agiel Suwarno 0,05 persen.

Sementara tingkat elektabilitas bakal calon bupati, Ismunandar mencapai 52,32 persen. Kemudian Mahyunadi di urutan kedua dengan capaian 48,61 persen.

Selanjutnya, disusul Kasmidi Bulang 46,08 persen, Ardiansyah Sulaiman 40,14 persen, Encek Ur Firgasih 37,95 persen, H Kinsu 29,68 persen, Sayyid Abdal Nanang 28,74 persen, Ordianasyah 28,27 persen, Ismali ST 22,02 persen, Uce Prasetyo 17,34 persen, Agiel Suwarno 15,31 persen, Bakri Hadi 12,96 persen, Agus Aras 12,65 persen dan lainnya 5,00 persen. Sedangkan swing voter mencapai 95,00 persen.

Untuk persentasi dari simulasi pasangan calon diantaranya, Ismunandar-Mahyunadi 12,81 persen, Ismunandar-Kasmidi Bulang 10,10 persen, Mahyunadi-Ordiansyah 7,39 persen, Kasmidi Bulang-Ardiansyah S 6,65 persen, Ardiansyah S-H Kinsu 5,67 persen, Mahyunadi-Kasmidi Bulang 4,43 persen, Ismunandar-Uce P 2,96 pesen, Ismunandar-H Kinsu 2,22 persen, Ismunandar-Bakri Hadi 1,97 persen, Syyaid Abdal Nanang-H Rosmiati 1,23 persen, Kasmidi Bulang-Agus Aras 0,49 persen.

Survei dilakukan melalui metode kuantitaif dengan jumlah sampel 406 responden yang dipilih secara acak bertingkat atau multistage random sampling, mewakili 141 desa dari 18 kecamatan di Kutim. Pungumpulan data dilakukan dengan tatap muka secara langsung kepada responden terpilih menggunakan alat bantu kuisioner.

Adapun tenaga wawancara yang digunakan dalam survai, yakni mahasiswa yang telah mendapatkan pelatihan. Untuk istimasi margin eror sebesar 2,98 persen hingga 5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Suravei menggunakan lembaga survei Y-Publica. (ersa).