Sering Jadi Biang Kecelakaan, Parkir Sembarangan Akan Ditertibkan Dishub Kutim

Kronikkaltim.com – Sejumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir di Kota Sangatta, Kutai Timur (Kutim), disebut berkaitan dengan parkir kendaraan yang tidak semestinya. Trotoar hingga badan jalan kerap dipenuhi kendaraan yang parkir sembarangan, terutama di depan bengkel dan toko di kawasan padat.

Kepala Dinas Perhubungan Kutim, Joko Suripto, mengatakan bahwa pihaknya akan segera menggelar rapat bersama Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) untuk membahas solusi penataan parkir. Forum ini terdiri dari berbagai pihak seperti Satlantas, Bappeda, Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan bagian hukum Setkab.

“Besok kami akan rapat dengan Forum LLAJ. Salah satu fokus pembahasan adalah maraknya pelanggaran fungsi trotoar dan parkir liar, yang menjadi faktor risiko kecelakaan,” ujar Joko kepada formasiindonesia.com, Selasa (8/4/2025).

Kendaraan yang parkir sembarangan, terutama di depan bengkel, seringkali menutupi pandangan pengendara lain, mempersempit ruang lalu lintas, dan berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan. Joko menyatakan, penyebab kecelakaan bukan hanya karena kesalahan pengendara, tapi juga karena minimnya fasilitas dan pengawasan terhadap tempat usaha seperti bengkel.

“Tempat usaha seperti bengkel seharusnya menyediakan lahan parkir sendiri. Tapi di lapangan, banyak yang justru memanfaatkan trotoar dan bahu jalan untuk parkir kendaraan sebelum diservis,” ujarnya.

Dishub sendiri, kata Joko, telah melakukan patroli rutin serta menegur kendaraan yang melanggar. Namun untuk penindakan lebih tegas, pihaknya akan berkoordinasi dengan Satpol PP, mengingat keterlibatan PKL dan pemilik usaha dalam pelanggaran ruang publik.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kutim, Abdul Muis, menambahkan bahwa mereka telah memetakan beberapa titik potensial untuk kantong parkir, khususnya di sepanjang Jalan Yos Sudarso.

“Kami sudah lakukan survei untuk menentukan area yang bisa dijadikan kantong parkir agar tidak mengganggu lalu lintas. Hasilnya akan kami sampaikan ke Bupati melalui Asisten I,” kata Muis.

Muis juga menambahkan, Dishub telah melakukan berbagai upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk memasang spanduk imbauan di beberapa titik rawan. Namun, respons masyarakat masih menjadi tantangan.

“Masyarakat kadang tidak melihat apa yang sudah kami lakukan, tapi lebih fokus pada siapa yang salah. Padahal, kami sudah patroli, sudah pasang imbauan, dan terus berupaya menertibkan,” tegasnya.

Dishub menilai upaya edukasi harus didukung dengan kebijakan tegas, agar parkir liar dan pelanggaran fungsi trotoar tidak terus menjadi ancaman keselamatan di jalan raya.(*)