UMKM Binaan PT PAMA Berkembang Pesat, Siap Tembus Pasar Lebih Luas

Kronikkaltim.com – Perjalanan usaha Dewi Yuliana dan Endang, dua pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kutai Timur, tak lagi sama setelah mendapat pendampingan dari PT PAMA Persada Nusantara. Berkat pelatihan dan dukungan yang diberikan, usaha mereka kini tidak hanya berkembang, tetapi juga semakin dikenal di pasar yang lebih luas.

Sebagai Ketua Koperasi OKUSA, Dewi awalnya memulai usaha dengan keterbatasan sumber daya dan wawasan bisnis. Namun, dengan bimbingan dari PT PAMA, ia mulai memahami pentingnya branding, pengelolaan produksi, serta legalitas usaha.

“Dulu saya tidak terlalu memperhatikan branding produk. Namun, dengan pendampingan dari PT PAMA, kami belajar pentingnya identitas merek dan kualitas produk. Kini, produksi meningkat, tingkat produk rusak berkurang, dan usaha kami juga telah memiliki legalitas, termasuk sertifikasi halal,” ungkap Dewi pada acara Media Gathering dan Buka Puasa Bersama PT PAMA dan KPP dengan awak media di Hotel Teras Belad, Sangatta Selatan, Sabtu (22/3/2025).

Kini, 300 produk roti dan 800 menu makanan dari UMKM binaan telah terdaftar untuk mendapatkan sertifikasi halal. Selain itu, PT PAMA juga membuka akses pasar bagi mereka dengan mendistribusikan produk ke Bandara Sepinggan Balikpapan serta koperasi olahan kuliner di Sangatta.

Sementara itu, Endang, yang telah menjadi mitra PT PAMA sejak 2017, juga merasakan perubahan besar dalam usahanya. Jika dulu hanya menjual dalam skala kecil, kini produknya telah masuk ke Galeri OKUSA dan menjadi pilihan utama masyarakat yang mencari oleh-oleh khas Kutai Timur.

“Kami diberikan pelatihan standar produksi oleh PT PAMA, sehingga produk kami kini lebih berkualitas dan dapat menjangkau pasar yang lebih luas, termasuk toko-toko mitra,” ujar Endang.

Keberhasilan UMKM binaan ini tak lepas dari program pembinaan yang dilakukan PT PAMA secara berkelanjutan. Menurut Koordinator LPB PT PAMA Persada Nusantara, Hendra, saat ini ada empat sektor utama dalam program pendampingan, yakni pertanian, peternakan, home industry, dan sektor lainnya.

“Kami membuka pendaftaran tiga kali. Setelah Lebaran, akan ada seleksi lagi untuk wilayah binaan PT PAMA. Seluruh program pelatihan dan pendampingan ini diberikan secara gratis,” jelas Hendra.

Program ini tidak hanya membantu UMKM dalam peningkatan kualitas produk, tetapi juga dalam aspek pemasaran dan ekspansi bisnis. Dengan adanya kemitraan ini, PT PAMA berharap lebih banyak pelaku usaha lokal yang mampu berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.

Melalui komitmen ini, PT PAMA tidak hanya berperan dalam sektor industri, tetapi juga menjadi bagian dari penggerak ekonomi masyarakat, terutama bagi pelaku usaha kecil yang ingin naik kelas.

Bagi UMKM yang tertarik untuk bergabung, PT PAMA terus membuka peluang agar semakin banyak wirausaha lokal yang merasakan manfaat dari program pendampingan ini. (*)