Dinkes Pastikan Tidak Temukan Kasus Gagal Ginjal Akut di Kutim

Kronikkaltim.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim), Bahrani Hasanal memastikan hingga saat ini belum ada laporan temuan kasus gagal ginjal akut pada anak. Ia menilai kasus gagal ginjal pada anak menurun lantaran pemantauan yang intens di lapangan.

Belakangan ini, kasus gagal ginjal pada anak sedang banyak dibicarakan dijajaran ahli kesehatan. Penyakit yang dinilai disebabkan oleh konsumsi obat tersebut, kini kasusnya sudah menurun.

“Sekarang kasusnya sangat menurun setelah adanya pemantauan intens terhadap obat-obatan yang beredar di pasaran,” ungkap Bahrani saat ditemui sejumlah awak media di sela-sela acara di Gedung Serbaguna (GSG) Bukit Pelangi, Sangatta, Senin (7/11/2022).

Menurutnya, di Kutim belum ada kasus yang gagal ginjal akut atau akute kidney injury yang disebabkan oleh konsumsi obat-obatan.

Lanjutnya, ada kasus penyakit ginjal namun penyebabnya karena penyakit bawaan bukan karena akute kidney injury.

“Di Kutim belum ada laporan, tapi sempat kemarin ada info dari Whatsapp, tapi ternyata itu pasien lama yang sudah tahunan jadi tidak ada sangkut pautnya dengan akute kidney injury,” tandasnya.

Dilansir dari laman resmi Kemenkes.go.id bahwa dalam beberapa waktu terakhir, kasus gagal ginjal akut banyak menyerang anak-anak berusia 6 bulan sampai 18 tahun. Adanya kenaikan ini terjadi dalam kurun waktu 2 bulan terakhir, dimana 18 Oktober 2022, sebanyak 189 kasus telah dilaporkan dan paling banyak didominasi oleh anak berusia 1 – 5 tahun.

Melihat adanya peningkatan kasus gagal ginjal akut tersebut, Kementerian Kesehatan bertindak cepat untuk menginformasikan kepada seluruh orang tua untuk tetap waspada dan tidak panik, terutama ketika anak mengalami gejala yang mengarah pada penyakit ginjal akut, seperti diare, muntah, demam selama 3 – 5 hari, batuk dan pilek, jumlah air seni yang semakin sedikit, bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali.