Cegah Stunting, Siswi Sekolah di Sangatta Selatan Diberi Tablet Penambah Darah
Kronikkaltim.com – Angka stunting di Kutai Timur (Kutim) masih terbilang tinggi. Karena itulah pemerintah daerah bekerjasama dengan pihak terkait terus melakukan upaya melakukan percepatan penurunan stunting. Salah satunya, meluncurkan Gerakan Remaja Cegah Stunting.
Lounching Program tersebut dilaksanakan di Kecamatan Sangatta Selatan, pada Jumat (12/8/2022) kemarin. Ini disandingkan dengan pemerikasaan hemoglobin dan minum tablet tambah darah (TTD) bagi para siswi sekolah di Sangatta Selatan.
Camat Sangatta Selatan Vita Nurhasanah mengaku bangga, sebab menjadi kecamatan pertama sebagai tempat peluncuran gerakan tersebut. Jika stunting diidentikan dengan balita, beda halnya pada gerakan kali ini.
“Ini kita mengambil kepada remaja putrinya yang mana mohon maaf siswa tingkat SMP dan SMA saat ini sudah mengalami masa menstruasi. Nah dalam kondisi itu mengeluarkan darah yang cukup banyak, dan memang memerlukan asupan nutrisi berupa tablet penambah darah untuk menjaga darah, kadar hemoglobin tetap normal,” ujarnya usai launching gerakan remaja cegah stunting di Balai Pertemuan Umum (BPU) Kantor Desa Sangatta Selatan, Jumat (12/8/2022).
Sebelum pemberian TTD, kata Vita, terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan hemoglobin sebagai deteksi pemebeian tablet penambah darah secara rutin. Gerakan ini nantinya melibatkan masing-masing pihak sekolah sebagai kontrol dalam pemberian tablet penambah darah bagi siswinya.
Untuk gerakan tesebut, akan menyasar 599 siswi remaja di seluruh sekolah yang ada di Kecamatan Sangatta Selatan.
“Proyeksinya semua sekolah di Kecamatan Sangatta Selatan yang berjumlah 599 siswi yang pada hari ini hanya perwakilan yaitu 50 siswi dan nantinya setelah kegiatan ini dilaunching, tim mendatangi masing-masing sekolah untuk menyelesaikan sisa dari siswa yang mengikuti kegiatan pada hari ini,” terangnya.
Gerakan Remaja Cegah Stunting ini disebutkan sebagai inisiasi dari Tim Percepatan Penurunan Stunting Kecamatan Sangatta Selatan yang berkolaborasi dengan berbagi unsur seperti Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB), perusahaan-perusahaan dan lainnya.
Sasaran kegiatan ini, kata Vita, yaitu remaja putri setingkat SMP, Madrasah, SMK maupun SMA di Kecamatan Sangatta Selatan. Ini merupakan upaya sedini mungkin untuk mencegah angka stunting semakin bertambah di masa akan datang.
Baca juga: Pemkab Kutim Luncurkan Gerakan Remaja Cegah Stunting di Sangatta Selatan
Sebelumnya, Wakil Bupati Kutim, Kasmidi Bulang menyatakan, gerakan remaja cegah stunting dan pemberian tablet penambah darah untuk siswi-siswi bertujuan untuk mencegah stunting sehingga para pelajar terbebas dari stunting.
“Tujuannya adalah bagaimana mencegah stunting, sehingga pelajar kita tercegah dari stunting dan yang kedua agar fit,” ucapnya.
Dikatakan Kasmidi, gerakan remaja cegah stunting dan pemberian tablet penambah darah bagi siswa sekolah untuk menurunkan angka stunting, sebagai dukungan terhadap program penetasan angka stunting yang tengah digalakkan secara nasional.
“Ini bagian dari program kita untuk penurunan angka stunting secara nasional, sesuai instruksi Presiden kepada semua Tim Pencegahan Stunting yang dipimpin oleh para wakil Kepala Daerah,” ujarnya.
Angka stunting di Kutim sebesar 27 persen. Sedangkan di tingkat Provinsi Kaltim angka stunting disebutkan pada kisaran 24 persen. Kasmidi mengatakan, Kutim masih tinggi 3 persen, sebab target tahun 2024, secara nasional angka stunting harus diposisi 14 persen, artinya Kutim punya PR untuk menurunkan angka stunting 13 persen dari sekarang.
“Makanya, dilakukan gerakan pencegahan stunting dari Kabupaten sampai Kecamatan dengan melibatkan semuanya, ada PKK, Perusahaan-perusahaan, Organisasi Kemasyarakatan, Camat, Desa dan para pemangku kebijakan dari Kabupaten sampai ketingkat Desa. Dan hari ini Launching Gerakan Remaja Cegah Stunting di Desa Sangatta Selatan,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua TP PKK Kutim Hj Siti Robiah menyampaikan bahwa kegiatan pemeriksaan hemoglobin dan minum tablet tambah darah untuk siswi sekolah sebagai upaya mencegah kemungkinan keturunannya nanti menjadi stunting.
“Hal ini juga salah satu cara untuk menurunkan angka stunting di Kutim, dimulai dari remaja puteri harus sehat sehingga pada saatnya nanti siap untuk berumah tangga, dengan kesehatan yang prima akan melahirkan anak sehat dan berkualitas,” terangnya.
Kepada remaja putri, Siti Robiah berpesan untuk selalu menjaga kesehatan dengan makan yang bergizi dan minum air yang banyak, karena salah satu pembentuk sel darah, 92 persennya terdiri dari air dan dirinya juga meminta tablet tambah darah yang diberikan agar diminum.
Dalam kegiatan ini secara simbolis dilakukan penyerahan Godybag kepada delapan siswi perwakilan sekolah dan meminum tablet tambah darah secara serentak.
Hadir dalam kesempatan itu, Kapolsek Sangatta Selatan, Danramil Sangatta, perwakilan PT KPC, Perwakilan PT PAMA, UPT Puskesmas dan UPT Pendidikan Sangatta Selatan, aparatur Desa serta undangan lainnya. (*).
Ital/Imran