Dinkes Kutim Pantau Baksos Operasi Katarak KPC di Puskesmas Tepian Baru

Dinkes Kutim Pantau Baksos Operasi Katarak KPC di Puskesmas Tepian Baru

Kronikkaltim.com – Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutai Timur (Kutim), Muhammad Yusuf memantau pelaksanaan bakti sosial operasi katarak di Puskesmas Tepian Baru, Sabtu (30/7/2022).

Kegiatan ini terlaksana atas bekerjasama antara PT Kaltim Prima Coal (KPC), Dinkes Kutim, Persatuan Dokter Mata Indonesia (PERDAMI), dan Yayasan Senyum dan Harapan (YSH).

“Terima kasih kepada KPC yang bekerjasama dengan PERDAMI, PAMA, YSH dan beberapa rumah sakit lainnya, telah menunjukkan kepedulian terhadap berbagai masalah kesehatan terutama di daerah pelosok,” terang Muhammad Yusuf.

Operasi Katarak merupakan Program CSR KPC sejak tahun 2003 silam. Program ini telah memulihkan penglihatan pasiennya sebanyak 600 lebih orang. Mereka kembali normal dan produktif.

Darsono, warga Kecamatan Bengalon yang menjadi salah satu peserta Bhakti Social Operasi Katarak, program CSR KPC tahun 2022 mengaku senang mengikuti kegiatan tersebut. Semangat ingin kembali produktif menjadi motivasi utamanya. Menjadi tulang punggung keluarga, mencari nafkah, membiayai anak-anak sekolah, bisa menulis dan membaca, saat ini tinggal kenangan bagi Darsono. Semenjak divonis buta karena katarak, ia tak lagi mampu beraktivitas dengan normal.

“Saya ingin dapat melihat kembali dengan normal. Bisa membaca, menulis dan bekerja secara normal. Saya ingin beraktivitas dengan mudah tanpa adanya hambatan dari gangguan pengelihatan,” kata Darsono penuh harap, saat dijumpai pada gelaran Bhaksos Operasi Katarak, di Puskesmas Tepian Baru.

Darsono adalah satu dari 36 orang pasien yang lolos skrining operasi katarak tahun 2022 ini. Mereka juga memiliki harapan yang sama, ingin kembali produktif seperti sebelumnya dan tidak menjadi beban bagi keluarga.

Sejalan dengan harapan para pasien, Febriana Kurniasari, Superintendent Community Health and Education (CHE) mengatakan, tujuan operasi katarak itu memang untuk mengembalikan pasien katarak, kembali produktif. “Adanya katarak yang dialami para pasien, tentunya dapat mengganggu dan membuat aktivitas sehari-hari menjadi terhambat,” kata Febri.

“Harapannya dengan adanya operasi katarak ini, bapak dan ibu dapat melihat dunia lebih jelas lagi dan dapat beraktivitas dengan lebih bersemangat lagi hingga pulang ke rumah dengan senyuman,” kata Febri.

Ketua PERDAMI Kalimantan Timur, Dr. Eka Falintina Wati menyampaikan, tugas dari PERDAMI yaitu memberantas kebutaan di Indonesia, yang terbilang cukup tinggi terutama di daerah yang jauh dari jangkauan. “Adanya kegiatan baksos ini sangat bagus karena meringankan tugas kami,” kata dr Eka.

Eka lebih lanjut berpesan agar masyarakat peduli lagi dan tidak menganggap remeh mengenai gangguan pengelihatan, agar bisa ditangani oleh dokter yang ahli di bidangnya. (*).

Editor : Imran