Laskar Kebangkitan Kutai Kutim Tolak Kemunculan King Of The King

Laskar Kebangkitan Kutai, Markas Pengurus Wilayah (MPW) Kabupaten Kutim. (dokumentasi kronikkaltim)

 

KRONIKKALTIM.COM – Munculnya fenomena perkumpulan masyarakat yang mengatasnamakan diri ‘king of the king’ atau raja diraja di Kutai Timur (Kutim) mendapat perhatian dari berbagai pihak. Tak terkecuali Laskar Kebangkitan Kutai, Markas Pengurus Wilayah (MPW) Kabupaten Kutim.

“Ini gejala sosial yang harus disikapi. Kita imbau masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan bujuk rayuan yang mengiming-imingkan keutungan, padahal penipuan,” ujar Adji Dodi Saputra, Ketua Laskar Kebangkitan Kutai MPW Kutim, didampingi sekertarisnya Sabriansyah dan Aspian Nur selaku dewan penasehat, Kamis (30/1/2020).

Pria berdarah keturunan kerajaan Kutai Kertanegara ini secara tegas menolak keberadaan pengurus king of the king ataupun jenis lainya yang mengtasnamakan kerajaan namun tidak jelas asal usulnya, seperti kasus Keraton Agung Sejagat dan Sunda Empire di berbagai daerah. Dirinya memberikan gambaran tentang betapa fenomena tersebut, jika dibiarkan hanya akan mengacaukan sendi-sendi dan nilai luhur warga Kutai.

“Harus wapada. Intinya, kita harus selalu bersatu dan menggunakan nalar secara sehat dan rasional.” ungkap Adji Dodi.

Sebagai organisasi paguyuban yang berdiri sejak 2006 lalu, Adji Doni Saputra mengatakan, akan terus mendukung pemerintah daerah dan pihak kepolisan dalam menjaga stabilitas dan kondusifitas daerah yang aman dan damai.

“Termasuk menjaga stabilitas keamanan daerah dari gangguan yang meresahkan masyarakat seperti kasus king of the king ini. Dan juga siap menjaga kemanan dan stabilitas daerah dalam pemilihan kepala daerah. Namun tentu saja dengan catatan, atas nama organisasi kita tetap harus netral,” pungkasnya. (*).