Realisasi Investasi Triwulan I di Kutim Capai Rp 3,1 Triliun

Realisasi Investasi Triwulan I di Kutim Capai Rp 3,1 Triliun

Realisasi Investasi Triwulan I di Kutim Capai Rp 3,1 Triliun

Ade Gurmilang

Kronikkaltim.com – Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) mencatat, total nilai investasi pada triwulan pertama 2022 mencapai Rp 3,1 triliun lebih.

Nilai tersebut terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 667 miliar lebih dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp 2,4 triliun lebih.

Kepala DPMPTSP Kutim Teguh Budi Santoso melalui Analis Kebijakan Ahli Muda Ade Gurmilang mengatakan nilai investasi Kabupaten Kutim ada 2 target yakni target dari Rencana Strategis (Renstra) dan target Provinsi Kalimantan Timur (Kutim).

“Sekarang ini sudah tahap triwulan pertama mencapai 3,1 triliun. Berdasarkan target dari Renstra dalam satu tahun untuk Kutim itu 3,3 triliun. Ini sudah mencapai 3,1 triliun, jadi mungkin Desember target Renstranya bisa tercapai,” ucap Ade Gurmilang saat di temui di ruang kerjanya, Kamis (16/6/2021).

Ia menambahkan, berdasarkan target dari Provinsi Kaltim Kabupaten Kutim memiliki target 8 triliun untuk tahun 2022.

“Kutim kan untuk triwulan 1 sudah 3,1 triliun, mudah-mudahan dalam setahun ke depan bisa tercapai 8 triliun itu,” ucapnya.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan pendapatan investasi yang masuk ke daerah Kutim tahun 2021 mencapai 8,9 triliun sedangkan target investasi 3,1 triliun.

“Hampir 300 persen kami melebihi dari target itu, cuman untuk tahun kemarin belum ada target dari provinsi 8 triliun itu. tahun ini Kaltim menerima target dari pusat 54 triliun dan membagi ke 10 kabupaten kota, nah untuk tahun kemarin Kutim 8.9 triliun nomor 2 di bawah Balikpapan, dan Kukar di nomor 3 di bawah Kutim,” terangnya.

Berdasarkan data BKPM, Ade juga menjelaskan dalam Penanaman Modal Dalam Negeri dan penanaman modal asing sektor pertambangan dan Kelapa Sawit menjadi pendobrak investasi di Kutim.

“Dalam PMDN sektor pertambangan mencapai Rp 329 miliar, sektor Kelapa Sawit Rp 266 miliar dan dalam PMA sektor pertambangan tertinggi juga 121 juta US$ kalau di rupiahkan Rp 1,7 triliun,” pungkasnya.

Reporter: Heristal