Bangun Skematik SPAM KEK MBTK, PDAM Kutim: Air Baku dari Gunung Sekerat
(Diretur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim, Suparjan) (Foto:dokumen kronikkaltim.com)
KRONIKKALTIM.COM – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Kutai Timur (Kutim) telah membangun Skematik Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan (KEK MBTK) Khusus di wilayah pesisir.
Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim Suparjan dalam keterangan tertulisnya memaparkan, kapasitas intake instalasi pengolahan air (IPA) PDAM untuk KEK MBTK dibangun dengan kecepatan 200 liter/detik.
“Air baku dari mata air Gunung Sekerat, debit air baku 500 liter/detik,” ujar Suparjan, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/1/2020) kemarin.
Menurutnya, panjang pipa air baku dari intake mata air Gunung Sekerat menuju IPA KEK MBTK mencapai 28 kilo meter. Sistemnya sendiri adalah pompanisasi dengan menggunakan pipa air jenis HDPE berdiameter 500 meli meter.
“Pemanfaatan IPA KEK MBTK yaitu sebesar 150 liter/detik,” terang Suparjan.
Sementara itu, penggunaan 50 liter/detik diterangkan untuk masyarakat di dua kecamatan yaitu Kaliorang masing-masing Desa Bumi Sejahtera, Bangun Jaya dan Citra Manunggal. Sedangkan Kecamatan Sangkulirang sendiri, yakni Desa Maloy Lama, Benua Baru Ulu dan Benua Baru Ilir.
“Potensi sambungan langganan di Kaliorang 1000 unit dan di Sangkulirang 2000 unit. Jaringan listrik PLN sudah tersedia di KEK MBTK. Saat ini kami tinggal menunggu uji coba pompa air baku di intake mata air Gunung Sekerat,” tutur Suparjan
Sedangkan, lanjut dia, untuk IPA dan perlengkapan jaringan pipa menuju boster di Desa Bumi Sejahtera sudah selesai. Begitupun jaringan pipa dari boster menuju ke Kecamatan Kaliorang dan Sangkulirang.
“Bangunan intake dan kelengkapannya serta pipa transmisi air baku menuju IPA dikerjakan oleh Bidang SDA Dinas PUPR Provinsi Kaltim. Sedangkan IPA lengkap, boster, pipa distribusi menuju daerah layanan di Kecamatan Kaliorang dan Sangkulirang dikerjakan oleh Bidang Cipta Karya PUPR Provinsi Kaltim,” pungkasnya. (*).