Banjir Terjang 5 Desa di Bengalon, Warga Beraktivitas Gunakan Ban Bekas
Kronikkaltim.com – Banjir dilaporkan menerjang lima desa di Kecamatan Bengalon, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kalimantan Timur. Akibatnya, sejumlah warga terpaksa beraktivitas dalam kondisi seadanya.
Seperti laporan berupa rekaman video yang berasal dari berbagai sumber, Senin (23/5/2022), simpang Rawa Indah menjadi salah daerah yang terendam banjir akibat luapan Sungai Bengalon, bersama-sama dengan ribuan pemukiman warga lainnya.
Dalam kondisi itu, warga pun terpaksa menerjang banjir menggunakan ban bekas dan sejumlah perahu untuk beraktivitas.
Camat Bengalon, Suharman Cono mengungkap sejumlah desa yang terdampak banjir yaitu Desa Sepaso Timur, Desa Sepaso Selatan, Desa Sepaso Barat, Desa Sepaso Induk serta Desa Tepian Langsat.
“Terparah di Desa Sepaso Selatan semua wilayah di kelilingi air dan akses terputus. Untuk desa yang lain masih spot-spot,” terang Cono saat dikonfirmasi awak media, Senin (23/5/2022).
Pemkab Terjunkan Tim Reaksi Cepat Ke Lokasi Banjir
Banjir di Kecamatan Bengalon dilaporkan terjadi sejak Sabtu (21/5/2022). Setidaknya ada 2500 kepala keluarga (KK) terdampak dalam bencana tersebut. Pemkab Kutim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun telah menurunkan Tim ke lokasi bencana banjir Bengalon sejak Minggu (22/5/2022) kemarin.
Dalam reaksi cepat tanggap bencana itu, BPBD Kutim menerjunkan 10 personil. Tim dikerahkan guna meninjau dan menyalurkan bantuan pertama bagi masyarakat terdampak banjir. Bantuan berupa sembako dan kebutuhan pokok lainnya.
Selain itu, BPBD Kutim juga mengirim 2 unit perahu, yakni poly telene (1 unit) dan perahu lipat (1 unit).
Komandan operasi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Awang Ari Jusnanta mengimbau sembari menyalurkan bantuan, berharap masyarakat tetap bersabar dan selalu waspada agar tidak terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dalam musibah tersebut.
“Masyarakat Bengalon tetap untuk bersabar mudah-mudahan banjir ini segera bisa diatasi, kemudian tetap waspada terhadap arus listrik kemudian binatang buas dan memperhatikan anak-anaknya yang sedang bermain air terutama bagi anak yang tidak bisa berenang,” tuturnya.
Harapannya juga BPBD menghimbau kepada seluruh perusahaan yang ada di daerah terkait untuk bisa berpartisipasi membangun membantu penanganan banjir yang ada di Bengalon saat ini dikarenakan debit air sudah sangat tinggi.
“Mengetahui bagaimana debit air itu tinggi apabila sudah air itu melintas di jalan provinsi antara Sangatta menuju ke Sangkulirang masuk ke Bengalon itu sudah menandakan air di Bengalon itu bisa berkisar antara 1 meter yang tersebar walaupun tidak merata,” ungkap Awang.
“Harapannya perusahaan yang beraktivitas di wilayah Kecamatan Bengalon dapat membantu, bekerjasama dengan jajaran muspika yang ada di kecamatan Bengalon serta tim posko bencana yang ada di kecamatan,” pungkasnya. (*)