Hadapi Banjir, Bupati Kutim Pimpin Apel Siaga Bencana Penanggulangan

Kronikkaltim.com – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman memimpin langsung apel siaga bencana penanggulangan banjir di halaman Kantor Bupati Kutim, Bukit Pelangi, Senin (21/3/2022).

Apel siaga dilaksanakan Pemkab Kutim bersama Kodim, Lanal, dan Polres Kutim, sebagai kesiapsiagaan, berkoordinasi dan bersinergi untuk upaya evakuasi korban bencana yang masih terdampak banjir.

Bupati Kutim dalam kesempatan itu menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran yang sudah berupaya maksimal dalam menangani musibah banjir yang tengah terjadi. Ia juga tak lupa menyampaikan motivasi semangat serta mengingatkan personil untuk tetap menjaga kesehatan.

Hadir Setkab Kutim beserta sejumlah organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemkab Kutim seperti BPBD, Dinas Kesehatan, TAGANA, Dinas Perhubungan, Dinas Sosial, Disperindag, Satpol PP, Pemerintah Kecamatan Sangatta Selatan.

Usai apel siaga, Bupati berkesempatan mengunjungi posko pengungsian korban terdampak banjir di kawasan Masjid Agung Al-Faroek, Bukit Pelangi Sangatta. Bupati didampingi oleh sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah Pemkab Kutim.

Kedatangan Bupati dan rombongan untuk memastikan secara langsung penanganan terhadap masyarakat yang terdampak banjir mulai dari proses evakuasi, bantuan kepada masyarakat, logistik untuk pengungsi, dan tenda-tenda pengungsi terkelola dengan baik.

Bupati beserta rombongan memastikan bahwa evakuasi dan pertolongan yang diberikan kepada warga terdampak banjir telah berjalan dengan baik. Ia juga mengharapkan kepada warga untuk tetap bersabar dalam menghadapi cobaan bencana ini, serta mengingatkan untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Pantauan di lokasi pengungsian selama dua hari terkahir, pelayan terhadap warga korban banjir cukup baik. Selain tempat dan tenda yang nyaman telah disiapkan, warga juga mendapatkan konsumsi yang maksimal berupa makanan dan minuman, bahkan konsumsi tambahan seperti kopi, teh, dan kolak.

Untuk menghibur para pengungsi, anak-anak diberikan kuis berupa pertanyaan edukasi. Anak-anak yang berhasil menjawab pertanyaan dasar terkait agama Islam mendapatkan hadiah bingkisan.

Selain itu, anak-anak usai lima tahun juga mendapatkan pakaian berupa baju. (Red).