Stok Kedelai di Kaltim Dipastikan Aman hingga 3 Bulan ke Depan

Stok Kedelai di Kaltim Dipastikan Aman hingga 3 Bulan ke Depan

Ilustrasi

Kronikkaltim.com – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM Provinsi Kaltim, HM Yadi Robyan Noor memastikan stok kedelai cukup aman hingga tiga bulan ke depan. Kedelai merupakan bahan utama pembuatan tempe dan tahu, makanan yang biasa dikonsumsi masyarakat Indonesia.

“Daya tahan stok kedelai kita masih aman hingga tiga bulan ke depan,” kata Roby saat menjadi narasumber Dialog Publika TVRI Kaltim, Rabu (2/3/2022).

Stok kedelai saat ini 47 ton, sedangkan kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 15 ton.  Dijelaskan Roby, permintaan kedelai signifikan terjadi di tiga daerah yakni Balikpapan, Bontang dan Berau.

Baca juga: Menaker Resmi Batalkan Aturan JHT Hanya Boleh Cair Usia 56 Tahun

Di beberapa daerah di Indonesia, harga kedelai memang sempat mengalami kenaikan dan menyebabkan protes para produsen tahu dan tempe.

Kenaikan harga kedelai kata Roby, terjadi akibat pasokan impor yang terganggu. Hingga saat ini, impor terbesar kedelai berasal dari Amerika Latin, terutama Brasil dan Argentina. Sementara produksi di sana turun hingga 50 persen.

Gangguan pasokan impor juga disebabkan oleh China sebagai konsumen kedelai, dimana dalam beberapa waktu terakhir justru meningkatkan permintaan mereka, terutama untuk mendorong peternakan babi di Negeri Tirai Bambu itu.

Di sisi lain produksi kedelai lokal (dalam negeri), masih belum mencukupi karena biaya produksi yang justru jauh lebih tinggi. Menurut Roby, Gubernur Isran telah melaporkan kondisi ini kepada Menteri Pertanian agar segera ada solusi jangka pendek dan jangka panjang untuk pemenuhan kedelai Indonesia, termasuk Kaltim.

“Stok kedelai insyaallah stabil. Terpenting, masyarakat konsumsi tempenya tetap normal sesuai kebutuhan, tidak berbelanja secara berlebihan,” pesan Roby.

Pasokan kedelai secara nasional 95% dipenuhi dari impor, sedangkan di Kaltim sekitar 85% impor, sisanya lokal. Dari pantauan pasar-pasar tradisional di Samarinda, tahu dan tempe masih dijual dengan harga yang wajar. Rp 5.000 untuk ukuran kecil dan Rp 15.000 untuk tempe ukuran besar. Harga tahu juga cukup normal.

Selain tahu dan tempe, stok daging sapi juga masih sangat aman baik daging impor maupun lokal. Stok daging masih cukup untuk 2,9 bulan. Stok daging tersedia 4.400 ton, sedangkan kebutuhan per bulan di Kaltim sekitar 1.555 ton.

“Soal harga percayalah dengan kami. Kami coba menahan terus agar tidak terjadi lonjakan harga yang tidak wajar,” tandas Roby.

Kebutuhan lainnya pun demikian. Stok tersedia dan pasokan lancar. Termasuk bawang merah dan putih, juga cabai dan sayur mayur. (sul/adpimprov kaltim)

Sumber: kaltimprov.go.id