PPKM di Kutim Diminta Tak Dikaitkan dengan Unsur Agama dan Politik

Ilustrasi PPKM. (sumber: Antara Foto)

Kronikkaltim – Pemkab Kutai Timur (Kutim) telah menetapkan kebijakan PPKM Mikro sebagai langkah antisipasi penyebaran virus Covid-19. Kebijakan daerah ini sebagai tindaklanjut dari intruksi Pemerintah Pusat dan Pemprov Kaltim. Namun, kebijkan tersebut menuai pro kontra dikalangan masyarakat.

Terkait pro dan kontra yang masih terus bergulir dari berbagai kalangan, baik di media sosial maupun di tengah masyarakat Kutim. Anggota DPRD Kutim Siang Geah angkat bicara.

Dia menilai masih banyak pihak yang meragukan PPKM akan berhasil dalam menekan angka penularan Covid-19. Terlebih kebijkan tersebut diberlakukan menjelang hari raya idul Adha.

“Siapa sih yang tidak ingin merayakan hari raya, kita bersyukur kepada tuhan, tidak ada sebenernya kita (pemerintah) melarang itu. Tapi ini upaya pemerintah untuk melakukan pencegahan, Jangan sampai masyarakat terdampak Covid-19,” ujar Siang Geah di ruang kerjanya, Rabu, 7 Juli 2021.

Legislator PDI Perjuangan ini meyakini jika PPKM mampu menekan penyebaran pandemi Covid-19. Dia mencotohkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pacaka libur lebaran idul Fitri tahun ini. Larangan mudik yang sejatinya untuk menekan penyebaran virus berbahaya tersebut kembali melonjak lantaran banyak dari masyarakat yang tidak peduli aturan tersebut.

“Mudik lebaran ada yang menerobos, ada yang maksa, akhirnya apa yang terjadi, membuludak. Kita sama-sama lah, apa yang dianjurkan pemerintah adalah keputusan terbaik untuk menjaga kesehatan masyarakat,” ucap Siang Geah.

Dia juga meminta masyarakat agar tidak mengaitkan kebijakan pemerintah dengan unsur agama, politik dan lain-lain. Kebijakan PPKM adalah nyata semeata-semata untuk menekan pandemi Covid-19 yang membutuhkan kedisiplinan terhadap aturan yang dibuat.

“Jagan dikaitkan dengan unsur agama dan politik, jagan beranggapan tidak menghargai agama dan segala macam, saya rasa bukan disitu perkaranya. Saya berharap masyarakat di Kutai Timur semua taat aturan, ini bukan hoax tapi ini adalah fakta. Jagan ada yang disiplin ada yang tidak, ketika kita sama-sama disiplin saya rasa kita bisa menhadapi Covid-19,” ucap Siang Geah.

Kata Siang Geah, beberapa kecamatan di Kutim yang saat ini telah terkonfirmasi zona merah. Untuk itu butuh dukungan semua pihak termasuk masyarakat untuk megatasi hal tersebut.

“Ini meminta kita untuk hati-hati, disiplin prokes. Setiap desa dan kecamatan bersama, khusus di kota ini masyatakat memperhatikan betul-betul untuk pencegahan bersama,” tutur Siang Geah. (Red).