APW-KT Dorong Welder Lokal Penuhi Kualifikasi dan Sertifikasi, Berharap Dukungan Pemkab

Kronikkaltim.com – Usai resmi terbentuk beberapa waktu lalu, Asosiasi Persaudaraan Welder Kutai Timur (APW-KT) sebagai organisasi yang mewadahi para tenaga las di Kutim menggelar rapat koordinasi, Senin, 5 Juli 2021 malam. Mereka menyatukan tekat, membuka jalan bagi para welder untuk menjadi tenaga profesional yang bersertifikat melalui kualifikasi dan sertifikasi.

Organisasi profesi non profit ini dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan SDM Kutim di bidang pengelasan berbasis kompetensi. Visi utama APW-KT adalah menjadi organisasi yang mampu meningkatkan kompetensi tenaga kerja dan industri pengelasan di Kutim.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Herman Anwar selaku Ketua APW-KT mengatakan, butuh dukungan semua pihak terutama pemerintah daerah. Yaitu, dalam rangka mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan serta sistem sertifikasi personil pengelasan sesuai standar yang diakui.

“Dengan APW-KT Kita berharap dapat meningkatkan taraf hidup anggota-anggota welder yang ada di Kutai Timur. Kedua kita ingin difasilitasi pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan kompetensi anggota dan dalam memenuhi kualifikasi dan sertifikasi,” ujar Herman didampingi Sekretaris APW-KT Arif Muahmmad dan Indra Selaku Bendahara APW-KT, Senin, 5 Juli 2021 malam.

Dikatakannya, kualifikasi dan sertifikasi para welder dapat diwujudkan melalui dukungan Pemkab Kutim. Seperti memanfatkan peran Balai Lataihan Kerja (BLK) yang ada di Kutim.

“Ini dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kutai Timur. Kita ingin bersinergi dengan pemerintah dalam rangka memberdayakan masyarakat lokal,” ucap Herman.

Namun, kata dia, dalam mewujudkan pemberdayaan tenaga kerja lokal di daerah, membutuhkan kualifikasi dan sertifikasi yang pada akhirnya mendapatkan tempat sebagai tenaga profesional di perusahaan-perusahaan yang ada di Kutim.

“Penerimaan tenaga kerja lokal ini paling utama, kita berupaya menyiapkan tenga skill di bidang welder. Kita berharap kedapan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Kutai Timur tidak lagi mengambil tenaga-tenga skill, khususnya tenga welder dari luar daerah. Sebenarnya organisasi ini sudah terbentuk di tiga kabupaten/kota, yaitu Balikpapan, Bontang dan Kutai Timur,” jelas Herman.

Sebagai pembina APW-KT bersama Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang, Roni Efendy berharap, organisasi welder tersebut dikembangkan sampai ke tingkat kecamatan dan desa agar dapat maskimal dalam hal penyerapan tenagakerja lokal ke perusahan – perusahaan.

“Yang menjadi perhatian kita ini kan dengan adanya industri Menthanol, BCIP dan Semen, Kobexindo,” tutup pria yang juga merupakan ketua MPW Laskar Kebangkitan Kutai (LKK) Kutim tersebut. (Red).