Tagar #KalselJugaIndonesia dan Banjir di Kalsel
Kronikkaltim.com – Tanda pagar (tagar) #KalselJugaIndonesia trending topic di Twitter. Ini menyusul bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) sejak Jumat (15/1/2021).
Cuitan yang muncul umumnya mendoakan kondisi masyarakat di Kalsel agar bencana lekas berlau hingga meminta bantuan penaganan korban bencana.
“Jangan hal yang ga penting aja yang di up!. Kalsel juga bagian dari negara kita, kok lebih banyak yang diam sih. Kalsel terkena musibah banjir bandang yang diguyur hujan selama berhari hari, bahkan tingginya sudah sampa se kepala,” tulis akun @FOR INDONESIA CARATS.
“Lebih dari 3 hari ini hampir seluruh kota& kabupaten diKalsel terendam air. tapi mirisnya tidak ada berita distasiun tv nasional yang menayangkan bencana ini. Bapak Presiden pun baru menanggapi bencana ini tadi malam. ingat. Kalsel Juga bagian dari Indonesia. #KalselJugaIndonesia,” jelas akun @putri.
Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 7 Kabupaten terdampak banjir di Provinsi Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati melaporkan kabupaten yang terendam diantaranya, yakni Kabupaten Tapin, Kabupaten Banjar, Kota Banjar Baru, Kota Tanah Laut, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong.
“Hal ini berdasarkan data yang dihimpun pada pada 16 Januari 2021 pukul 10.00 WIB,” ujarnya.
Tercatat sebanyak 27.111 rumah terendam banjir dan 112.709 warga mengungsi di Provinsi Kalimantan Selatan akibat hujan dengan intensitas sedang menyebabkan banjir yang terjadi pada Selasa (12/1) dengan rincian antara lain, Kabupaten Tapin sebanyak 112 rumah dengan 1.777 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Banjar 14.791 rumah dengan 51.362 jiwa terdampak dan mengungsi.
Berikutnya, Kota Banjar Baru 296 rumah dengan 622 jiwa terdampak dan mengungsi, serta Kota Tanah Laut 8.249 rumah dengan 27.024 jiwa terdampak dan mengungsi.
Selanjutnya Kabupaten Balangan sebanyak 3.571 rumah dengan 11.816 jiwa terdampak dan mengungsi, Kabupaten Tabalong 92 rumah dengan 180 jiwa terdampak dan mengungsi serta Kabupaten Hulu Sungai Tengah 11.200 jiwa mengungsi dan 64.400 jiwa terdampak. Selain itu, terdapat korban meninggal dunia sebanyak 5 orang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. (Red).