Kasmidi Raih Gelar Doktor dengan Predikat Cum Laude di Unmer Malang
Kronikkaltim.com – Plt Bupati Kutai Timur (Kutim) H Kasmidi Bulang ST MM selesai menjalani Sidang Promosi Doktor Sidang Promosi Doktor Ilmu Sosial Pascasarjana di Universitas Merdeka (Unmer) Malang, Jawa Timur, Rabu (16/12/2020). Kasmidi yang didampngi istri Hj Tirah Satriani SE MM dan keluarga serta sahabat, berhasil meraih gelar doktor dengan predikat cum laude.
Dihadapan promotor dan dosen penguji di Unmer Malang, Profesor Dr Agus Sholahuddin MS, Profesor Dr Bonaventura Ngw MS, Dr Wahyu Wiyani M Si, Profesor Dr FX E Armada Riyanto CM, Profesor Dr Bambang Satriya SH MH, Dr Praprtining Sukowati SH M Si, Dr Dwi Suharnoko M Si dan Dr Roos Widjajani M Si. Kasmidi mengucap syukur dengan raihan tersebut.
“Saya atas nama pribadi dan keluarga mengucapakan terima kasih banyak kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur, para sahabat, dan teman – teman atas dukungan serta doanya kepada saya. Alhamdullah hari ini saya sudah menyelesaikan ujian terbuka, gelar doktor yang saya saya raih dengan hasil yang maksimal yaitu mendapatkan hasil predikat cum laude” ujarnya.
Kasmidi sengaja mengambil judul Disertasi yang mengupas tentang, Pelaksanaan Tarian Hudoq dalam Tradisi Lomplai, dengan pertimbangan budaya khas suku Dayak di pedalaman Kutai Timur yang memiliki keunikan. Baik dari gerakan tari, kostum yang digunakan hingga makna ritual dalam tarian tersebut. Para penarinya pun menggunakan topeng yang menggambarkan beragam mahluk.
“Ini budaya yang harus dilestarikan. Ketika wisatawan akan berkunjung ke Kalimantan, kita bisa promosikan tarian ini sebagai penarik untuk mereka datang ke Kutai Timur. Sebuah budaya warga Wehea yang kental dan identik dengan pesta panen padi masyarakat setempat,” ungkapnya.
Apalagi, lanjut dia, tarian ini memiliki makna yang sangat dalam bagi masyarakat setempat. Dimana pada dahulu kala, saat masyarakat mengalami kekeringan, ada pengorbanan dari seorang putri raja agar musibah kekeringan berlalu dan hasil sawah mereka melimpah. Sejak saat itu, tari hudoq menjadi ritual yang selalu ada setiap masyarakat suku Dayak merayakan hasil panen sawah yang melimpah. Sebagai ungkapan terima kasih dan rasa syukur pada Tuhan.
“Saya berharap, hasil studi saya bisa bermanfaat bagi masyarakat dan pengembangan budaya khas suku Dayak, sehingga dapat meningkatkan jumlah wisatawan yang mau berkunjung ke Kutai Timur,” kata Kasmidi Bulang.(advertorial/*01).