Lampu Jalan Rusak & SPBU Tutup Malam Hari, Jalanan Sangatta Dikeluhkan Warga

Ilustrasi

Kronikkaltim.com Dua permasalahan infrastruktur kembali menjadi sorotan warga di Sangatta, Kutai Timur (Kutim), yakni kerusakan Penerangan Jalan Umum (PJU) dan antrean truk akibat SPBU yang tidak beroperasi selama 24 jam. Kedua persoalan ini dikeluhkan karena berpotensi membahayakan pengguna jalan dan mengganggu kelancaran lalu lintas, khususnya di malam hari.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim, Joko Suripto, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya masih terkendala dalam pemeliharaan sejumlah PJU, khususnya di ruas utama seperti Jalan Yos Sudarso. Masalah utamanya adalah belum tersedianya anggaran dan administrasi yang masih dalam proses penyelesaian.

“Untuk jalan desa, pemasangan PJU bisa menggunakan dana dari ADD (Alokasi Dana Desa), sedangkan untuk jalan yang lebih besar, seperti Jalan Yos Sudarso, kami juga terlibat, meski pengelolaannya melibatkan berbagai instansi seperti Perkim dan PU,” jelas Joko, Senin (21/4/2025) malam.

Joko menambahkan. Kata dia, hingga kini Dishub Kutim belum menerima rincian titik PJU untuk pemeliharaan dan belum menganggarkan biaya listrik maupun perawatan.

“Kami belum menerima rincian titik pemasangan PJU di Jalan Yos Sudarso, dan untuk tahun ini, kami belum menganggarkan biaya pemeliharaan atau pembayaran listrik PJU yang ada. Kami akan segera koordinasi dengan BPKAD untuk masalah ini,” katanya.

Kondisi gelap di malam hari semakin diperparah dengan kemunculan antrean truk yang parkir di pinggir jalan. Hal ini terjadi akibat SPBU yang tidak buka selama 24 jam. Banyak sopir truk dari luar daerah yang terpaksa berhenti dan menunggu di badan jalan hingga SPBU kembali buka.

“Beberapa truk dari luar kota, baik yang menuju Berau maupun Samarinda, sering kali tiba di SPBU setelah jam operasional berakhir dan terpaksa mengantre hingga mengganggu jalan,” jelas Joko.

Dishub Kutim mengaku telah berupaya mengatur situasi dengan memberlakukan sistem nomor antrean di SPBU dan melakukan patroli malam bersama Satpol PP.

“Kami sudah berkoordinasi untuk memastikan truk tidak mengganggu arus lalu lintas, terutama di malam hari,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dishub Kutim, Abdul Muis, juga menyinggung soal anggaran listrik PJU yang besar, mencapai sekitar Rp2 miliar per tahun. Namun, pengelolaan pembayaran masih dipegang oleh BPKAD.

“Awalnya, kami mengusulkan pembayaran listrik PJU kepada Disduk, namun keputusan terbaru menyatakan bahwa BPKAD masih mengelola pembayaran untuk tahun ini,” ujarnya.

Sebelumnya, salah satu warga Jalan Yos Sudarso, Andri (32), menyampaikan kekhawatirannya terhadap kondisi lampu jalan yang padam dan truk-truk besar yang parkir di malam hari.

“Kalau malam, jalanan gelap sekali. Lampu banyak yang mati. Ditambah lagi truk-truk parkir di pinggir jalan, bikin ngeri lewat,” keluhnya.

Senada, warga lainnya, Siti (41), berharap pemerintah segera mengambil tindakan tegas agar kondisi ini tidak terus terjadi.

“Sudah sering truk bikin macet dan bahaya. Harusnya SPBU buka 24 jam atau ada solusi biar truk tidak numpuk di pinggir jalan,” pungkasnya. (*)