Sanggar Seni Nusantaraku, Rumah Kreativitas yang Terus Bertahan di Kutim

Kronikkaltim.com – Menjelang senja, suasana di Jalan Abdul Wahab Sjahranie, Sangatta Utara, mulai lengang. Kawasan yang mengarah ke Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim) ini masih jarang dihuni penduduk. Namun, tak jauh dari Kantor Pemadam Kebakaran (PMK) Kutim, sebuah jalan kecil menuju tepi sungai membawa langkah ke sebuah rumah yang tak biasa.
Rumah itu memiliki halaman yang ditata layaknya taman bunga, dengan aroma semerbak dari bunga sedap malam yang merebak saat malam tiba. Itulah Sekretariat Sanggar Seni Nusantaraku, tempat di mana seni dan budaya terus tumbuh dan berkembang.
Sejak sore hari, puluhan gadis cilik dan remaja perempuan berkumpul di sanggar ini. Mereka tampak serius mengikuti arahan pelatih. Suara Hj. Naharia, pemilik Sanggar Seni Budaya Nusantaraku, terdengar menginstruksikan peserta latihan tari.
“Sekarang kita latihan tari Jepen Kutai, siapkan selendangnya,” ujar Naharia, sambil berdiri memperagakan gerakan tari kepada murid-muridnya.
Dengan selendang kuning di tangan, para penari mengikuti irama khas tari Jepen. Lima wanita dewasa tampak atraktif menari dengan senyum mengembang, selaras dengan musik yang dimainkan.
“Sepuluh menit istirahat dulu, kita evaluasi gerakan yang masih terlihat kaku,” katanya seraya memberikan contoh gerakan yang perlu diperbaiki.
Perjalanan Sanggar Seni Nusantaraku
Sanggar Seni Nusantaraku berdiri sejak 2010. Namun, perjalanan sanggar ini sempat terhenti sebelum kembali aktif pada awal 2014.
“Suka dukanya banyak, tapi semua sudah kita jalani. Alhamdulillah, kita sudah banyak membina anak-anak sekolah dari SD, SMP, SMA, hingga tingkat dewasa,” ujar Naharia.
Baginya, seni dan budaya bukan sekadar hobi atau pelestarian tradisi, tetapi juga dapat menjadi peluang ekonomi. Sanggar ini sering menerima permintaan untuk tampil dalam berbagai acara, mulai dari kegiatan paguyuban, perlombaan, hingga acara resmi pemerintahan.
“Biayanya tergantung kesepakatan. Hasilnya kita bagi dengan anak-anak penari dan penata rias. Kadang juga kita dipanggil keluar daerah, lumayan buat tambahan penghasilan mereka,” tuturnya.
Selain seni tari, Sanggar Nusantaraku juga memiliki berbagai alat musik tradisional seperti rebana, gendang, serta perangkat kecantikan dan busana pengantin adat. Sanggar ini tak sekadar menjadi tempat latihan, tetapi juga wadah bagi generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya lokal, sekaligus membuka peluang ekonomi dari seni yang mereka tekuni.
Penulis&Editor: Imran