Ardiansyah-Mahyunadi Siapkan Strategi Hilirisasi Sumber Daya Alam Kutim

Kronikkaltim.com – Harapan baru menyelimuti Kutai Timur setelah Ardiansyah Sulaiman dan Mahyunadi resmi dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati periode 2025-2030.
Dalam pidato perdananya, Ardiansyah menegaskan komitmennya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, akses pendidikan yang lebih baik, serta pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Kutim.
Pada kesempatan itu, Ardiansyah juga menekankan pentingnya transformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan terhadap sektor tambang dan beralih ke sektor yang lebih berkelanjutan.
“Kita harus keluar dari ketergantungan terhadap sektor ekstraktif. Transformasi ekonomi menjadi agenda utama untuk menciptakan kemandirian daerah,” kata Ardiansyah dalam sidang paripurna di DPRD Kutai Timur, Selasa, 4 Maret 2025.
Ardiansyah menyoroti sejumlah tantangan yang dihadapi Kutai Timur, termasuk ketimpangan infrastruktur antara kota dan desa, angka kemiskinan, serta ketergantungan ekonomi pada sektor tambang. Untuk mengatasi itu, ia mengusung strategi penguatan sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan pariwisata sebagai motor pertumbuhan ekonomi daerah.
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) agar masyarakat Kutim lebih siap menghadapi perubahan ekonomi.
“Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kutai Timur terus meningkat, tetapi kita masih harus bekerja keras untuk mencetak SDM yang unggul dan berdaya saing,” ujarnya.
Tiga Sasaran Strategis dan 50 Program Unggulan
Untuk mewujudkan visi “Kutai Timur Tangguh, Mandiri, dan Berdaya Saing”, Ardiansyah-Mahyunadi menetapkan tiga sasaran strategis utama:
- Pembangunan SDM, mencakup peningkatan kualitas hidup, pendidikan, dan kesehatan.
- Pengelolaan Sumber Daya Alam, dengan hilirisasi sektor pertanian serta pertambangan yang berkelanjutan.
- Keberlanjutan Infrastruktur, dengan fokus pada konektivitas antarwilayah dan pembangunan yang ramah lingkungan.
Mereka juga merancang 50 program unggulan dalam tiga kategori: Program Kutim Hebat, Program Desa Hebat, dan Program Kota Hebat. Program ini mencakup pembangunan ekonomi berbasis lokal, peningkatan layanan publik, serta penguatan sistem pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Ardiansyah menegaskan bahwa pembangunan Kutai Timur tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah. Ia mengajak DPRD, dunia usaha, akademisi, media, serta masyarakat sipil untuk bersama-sama mengawal pembangunan daerah.
“Dengan kebersamaan dan semangat gotong royong, Kutai Timur akan semakin maju, tangguh, dan berdaya saing. Kami siap mendengar, berdialog, dan bekerja sama untuk menciptakan perubahan yang nyata,” kata dia.
Menutup pidatonya, Ardiansyah mengajak seluruh masyarakat untuk ikut berkontribusi dalam pembangunan.
“Mari kita songsong masa depan dengan kerja keras dan kebersamaan. Kutai Timur hebat bukan hanya mimpi, tapi harus kita wujudkan bersama,” pungkasnya.(*)