Puasa dalam Islam: Niat, Hal-Hal yang Membatalkan, dan Dalil dari Al-Qur’an serta Hadis

Ilustrasi AI
Kronikkaltim.com – Puasa merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan bagi umat Islam, terutama pada bulan Ramadan. Selain sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT, puasa memiliki banyak keutamaan baik dari segi spiritual maupun kesehatan.
Dalil Al-Qur’an tentang Puasa
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an mengenai kewajiban puasa, sebagaimana dalam Surah Al-Baqarah ayat 183:
“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)
Ayat ini menegaskan bahwa puasa merupakan ibadah yang telah diwajibkan kepada umat-umat sebelumnya dan bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan.
Allah juga berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang benar dan yang batil). Karena itu, barang siapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) pada bulan itu, maka berpuasalah…” (QS. Al-Baqarah: 185)
Niat Puasa dalam Islam
Niat adalah syarat sahnya puasa. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan An-Nasa’i)
Niat puasa Ramadan dianjurkan dilakukan pada malam hari sebelum fajar. Lafaz niat puasa Ramadan adalah:
“Nawaitu shauma ghodin an ada’i fardhi syahri ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku berniat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadan tahun ini karena Allah Ta’ala.”
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Puasa dapat batal jika seseorang melakukan hal-hal berikut:
- Makan dan minum dengan sengaja Jika seseorang makan atau minum dengan sengaja, puasanya batal. Namun, jika dilakukan karena lupa, puasanya tetap sah.
- Berhubungan suami istri di siang hari Hal ini membatalkan puasa dan diwajibkan membayar kaffarah (denda) dengan berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.
- Muntah dengan sengaja Jika seseorang dengan sengaja memuntahkan isi perutnya, puasanya batal.
- Keluar darah haid atau nifas Wanita yang mengalami haid atau nifas saat berpuasa wajib membatalkan puasanya dan menggantinya di hari lain.
- Mengeluarkan air mani dengan sengaja Jika air mani keluar karena masturbasi atau rangsangan yang disengaja, maka puasanya batal.
- Memasukkan sesuatu ke dalam rongga tubuh dengan sengaja Seperti suntikan nutrisi atau transfusi darah yang memberikan energi.
- Gila atau hilang akal Orang yang kehilangan akal karena gila atau mabuk, puasanya tidak sah.
Keutamaan Puasa dalam Hadis
Banyak hadis Rasulullah SAW yang menjelaskan keutamaan puasa, di antaranya:
- Pintu Surga untuk Orang Berpuasa Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya di surga ada sebuah pintu yang disebut Ar-Rayyan. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melaluinya pada hari kiamat. Tidak ada seorang pun yang masuk melalui pintu itu selain mereka. Jika mereka semua telah masuk, pintu itu ditutup, dan tidak ada lagi yang masuk melalui pintu itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Puasa sebagai Perisai dari Api Neraka
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
“Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata keji dan bertindak bodoh. Jika seseorang mencelanya atau mengajaknya berkelahi, hendaklah ia berkata, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
- Puasa Menghapus Dosa Rasulullah SAW bersabda:
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kesimpulan
Puasa merupakan ibadah yang memiliki nilai spiritual tinggi serta manfaat kesehatan yang besar. Sebagai umat Islam, menjalankan puasa dengan penuh keikhlasan dan keyakinan dapat meningkatkan ketakwaan serta mendapatkan pahala yang besar di sisi Allah SWT. Memahami niat puasa dan menghindari hal-hal yang membatalkan akan membantu kita menjalankan ibadah puasa dengan baik sesuai tuntunan Al-Qur’an dan hadis Rasulullah SAW.