Minimnya Anggaran Makanan Tambahan untuk Balita, Pemkot Bontang Didesak Evaluasi Prioritas

Sumardi

Kroikkaltim.com – Alokasi anggaran sebesar Rp 237 juta untuk program makanan tambahan bergizi bagi balita di tiga kelurahan di Bontang mendapat sorotan tajam dari DPRD.

Anggota Fraksi Gabungan PAN, Demokrat, dan Gelora, Sumardi, mempertanyakan kecukupan dana tersebut dalam menangani kasus stunting yang cukup tinggi di wilayah pesisir kota.

Sumardi menilai bahwa jumlah tersebut tidak mencerminkan keseriusan pemerintah dalam mengatasi masalah stunting. Ia mengkritik bahwa alokasi tersebut hanya mampu memberikan setiap anak balita Rp 90 ribu per tahun, angka yang dianggap tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka.

“Ini jumlah yang sangat kecil untuk anak-anak yang seharusnya mendapatkan asupan makanan bergizi. Di atas kertas anggaran kesehatan mencapai Rp 495 miliar, tapi untuk makanan balita hanya segitu,” ujar Sumardi saat diwawancarai wartawan belum lama ini.

Data menunjukkan tiga kelurahan, yakni Bontang Lestari, Berbas Pantai, dan Tanjung Laut Indah, memiliki prevalensi stunting tertinggi di kota ini, dengan Bontang Lestari mencapai angka 35 persen. Hal ini memerlukan intervensi serius, terutama karena wilayah pesisir sering kali mendapatkan perhatian yang kurang dibandingkan pusat kota.

“Dana stunting sangat kecil, tolong ditingkatkan. Kami juga sudah mendorong Dinas Kesehatan untuk membentuk tim khusus penanganan stunting di wilayah pesisir,” tambahnya.

Sumardi juga menyoroti potensi besar Bontang sebagai kota kaya dengan pendapatan tinggi dari sektor industri. Menurutnya, kondisi ini seharusnya menjadi dasar untuk memberikan perhatian lebih terhadap isu sosial, seperti gizi balita dan penanganan stunting.

“Bontang ini salah satu kota terkaya, tapi untuk hal-hal sosial seperti stunting malah kurang diperhatikan. Ini memalukan jika kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini dengan cepat,” tegasnya.

Optimisme tetap disampaikan Sumardi. Ia yakin jika pemerintah benar-benar fokus dan konsisten dalam mengalokasikan anggaran dan menjalankan program yang tepat sasaran, persoalan stunting dapat diselesaikan dengan cepat.

“Kalau serius dan konsisten, masalah stunting bisa diselesaikan dalam waktu satu bulan,” tutupnya.(*)