Ketua DPRD Bontang Minta Kajian Mendalam untuk Proyek Mini Soccer di Pulau Tihi-Tihi
Kronikkaltim.com – Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam, meminta Pemkot untuk melakukan kajian mendalam sebelum melanjutkan rencana pembangunan lapangan mini soccer di Pulau Tihi-Tihi, Kelurahan Bontang Lestari, Kecamatan Bontang Selatan. Menurutnya, proyek ini membutuhkan evaluasi yang komprehensif, baik dari segi anggaran maupun perencanaan, agar tidak membebani keuangan daerah.
Andi Faiz menegaskan bahwa segala bentuk kebijakan, terutama yang melibatkan anggaran besar, harus direncanakan dengan matang dan mempertimbangkan risiko yang mungkin muncul.
“Segala kebijakan harus dibicarakan secara matang, termasuk risikonya, dan apakah anggarannya sudah tepat sasaran. Jika tidak maksimal, lebih baik dialihkan ke kegiatan lain yang lebih mendesak,” ujar Andi Faiz saat dihubungi, Rabu (8/10/2024).
Pemkot Bontang merencanakan pembangunan lapangan mini soccer di area pasang surut Pulau Tihi-Tihi sebagai bagian dari pengembangan destinasi wisata olahraga di Kampung Tihi-Tihi, RT 17 Kelurahan Bontang Lestari. Proyek ini menawarkan konsep unik di mana lapangan sepak bola tersebut dapat digunakan saat air surut, dan ketika air pasang, area tersebut akan difungsikan sebagai lokasi berenang atau untuk bermain bola air.
Meskipun proyek ini terbilang inovatif, Andi Faiz menilai bahwa pembangunan di wilayah pesisir menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dari aspek lingkungan dan biaya perawatan jangka panjang. Ia juga mengingatkan bahwa penting bagi Pemkot untuk berhati-hati dalam mengambil langkah, terutama dalam penggunaan anggaran.
“Kami mendukung penuh upaya menjadikan Bontang sebagai kota pariwisata, tetapi proyek ini harus tepat sasaran dan tidak menambah beban keuangan di masa depan,” tegas politisi Partai Golkar tersebut.
Lebih lanjut, Andi Faiz juga menyoroti pentingnya memastikan bahwa setiap program pembangunan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Ia berharap agar proyek-proyek semacam ini tidak hanya menjadi simbol pembangunan yang tidak berdampak signifikan.
“Kami ingin proyek ini, jika dilanjutkan, benar-benar memberi manfaat kepada masyarakat. Bukan sekadar proyek monumental, tetapi harus berdampak langsung terhadap perekonomian dan kesejahteraan warga Bontang,” pungkasnya.(*).