APBD Besar, Namun Pendidikan Pesisir Masih Terpinggirkan: DPRD Bontang Beraksi

Kronikkaltim.com – Anggota DPRD Bontang, Heri Keswanto, mendesak pemerintah kota untuk meningkatkan perhatian terhadap layanan pendidikan di kawasan pesisir, khususnya di pulau-pulau. Ia menilai, minimnya perhatian pemerintah terhadap guru-guru yang mengajar di pulau-pulau seperti di SDN 015 Bontang Lestari, Pulau Selangan, mengakibatkan kondisi pendidikan yang memprihatinkan.

Heri mengungkapkan bahwa para pengajar di SDN 015 harus menempuh perjalanan menggunakan perahu ketinting selama 30 menit untuk mencapai lokasi mengajar. Sayangnya, perahu yang digunakan tidak dilengkapi dengan alat keselamatan yang memadai, sehingga membahayakan keselamatan para guru.

“Bukan hanya perjalanan yang panjang, tetapi kondisi kapal yang kecil dan tidak aman ini membuat para guru harus mempertaruhkan nyawa mereka setiap hari,” ungkap Heri saat ditemui di ruang kerjanya.

Dia menambahkan, banyak guru yang bukan warga setempat menghadapi kesulitan dalam mengakses lokasi tersebut, yang berdampak pada kualitas pendidikan di pulau-pulau. “Pemerintah harus lebih tanggap dan fokus terhadap keluhan masyarakat, mengingat sebagian besar wilayah Kota Bontang adalah laut,” tegasnya.

Menurut Heri, hampir 50% penduduk Bontang tinggal di kawasan pesisir seperti Bontang Lestari, Tihi-tihi, Selangan, Tanjung Laut, Malahing, Berbas Pantai, Lok Tuan, dan Selambai. Ia berkomitmen untuk menjadikan masalah pendidikan di daerah ini sebagai program prioritas, khususnya terkait dengan pembangunan sumber daya manusia.

“Saya rasa tidak sulit bagi pemerintah untuk mengindahkan keinginan warga di sini, terutama dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) yang cukup besar,” tutupnya.(*)