Pemakaman Khidmat Basti Sanggalangi, Ratusan Warga Antar ke Peristirahatan Terakhir

Kronikkaltim.com – Kutai Timur (Kutim) berduka atas kepergian salah satu tokoh pejuangnya, Basti Sanggalangi, mantan anggota DPRD Kutim yang tutup usia di Rumah Sakit Maloy Sangatta pada Sabtu (21/9/2024) kemarin. Almarhum meninggal pada usia 59 tahun, meninggalkan jejak yang mendalam dalam memperjuangkan isu-isu daerah.

Basti dikenal sebagai sosok yang gigih dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat, khususnya di bidang pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan. Ia juga dikenal sebagai pejuang buruh, yang masih menjabat sebagai ketua di salah satu organisasi serikat buruh/pekerja di Kutim. Kepergiannya juga sangat dirasakan oleh para buruh yang merasa kehilangan sosok pemimpin yang selalu memperjuangkan aspirasi mereka.

Ratusan warga berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir saat prosesi pemakaman di pekuburan Masabang, Kecamatan Sangatta Selatan, pada Minggu (22/9/2024) pagi. Suasana haru menyelimuti iring-iringan jenazah, mencerminkan besarnya pengaruh Basti di masyarakat selama masa jabatannya.

Selama menjabat di DPRD, Basti aktif mendorong percepatan pembangunan daerah. “Basti adalah sosok yang gigih, selalu memperjuangkan kepentingan rakyat. Kutai Timur kehilangan salah satu tokoh terbaiknya. Beliau orang baik,” ungkap Ketua DPRD Kutim, Jimmi yang juga hadir saat prosesi pemakaman.

Sejak kabar meninggalnya almarhum tersebar, ucapan belasungkawa mengalir deras, tidak hanya dari kolega politik, tetapi juga dari berbagai lapisan masyarakat. Warga mengenang Basti sebagai sosok yang tak pernah lelah dalam memperjuangkan aspirasi mereka.

Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menyampaikan duka cita mendalam. Menurutnya, kontribusi Basti dalam memperjuangkan aspirasi daerah, terutama di sektor infrastruktur, tenaga kerja lokal dan pendidikan, akan selalu dikenang. “Beliau adalah pejuang daerah yang selalu memikirkan masyarakat. Kita semua merasa kehilangan,” ujar Ardiansyah.

Semasa hidup, Basti Sanggalangi dikenal dekat dengan masyarakat, aktif dalam berbagai kegiatan sosial, dan mendukung komunitas kecil. Pendekatan langsung kepada masyarakat dianggap sebagai kunci kesuksesannya dalam politik.

Pemakaman berlangsung khidmat, diiringi doa dari keluarga, sahabat, dan warga yang menghormati dedikasinya. Masyarakat Kutim kini mengenang almarhum sebagai teladan yang memberikan seluruh hidupnya untuk kemajuan daerah.

Basti Sanggalangi meninggalkan seorang istri dan lima anak. Jasa-jasanya akan selalu dikenang sebagai sumbangsih besar bagi Kutim.

Selamat jalan, Pejuang.