Desa Pengadan Baru Menyambut Era Baru, Listrik 24 Jam Hadir di 290 Rumah
Kronikkaltim.com – Di lorong waktu yang panjang dan penuh harapan, Desa Pengadan Baru akhirnya menyambut kilauan cahaya yang telah lama mereka impikan. Pada Kamis (12/09/2024), saat matahari merunduk di ufuk barat, Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman, dengan penuh khidmat, menyalakan saklar simbolis yang menandai dimulainya era baru, listrik 24 jam bagi 290 dari 315 rumah di desa tersebut. Ritual penekanan tombol itu mengisi suasana dengan harapan dan sorak-sorai warga yang berdiri di halaman Kantor Desa, menunggu keajaiban yang baru saja terwujud.
Kehadiran listrik ini bagai embun pagi yang menyegarkan bumi yang kering, setelah bertahun-tahun merindukan sentuhan cahaya. Meski 25 rumah harus menunggu lebih lama karena kendala administrasi, Kepala Desa Rahman dengan tatapan penuh keyakinan menyatakan, “Kami berharap semua administrasi dapat terselesaikan segera, sehingga setiap rumah di desa ini bisa merasakan terang yang telah lama dinantikan.”
Di tengah riuh kegembiraan itu, para tokoh penting turut hadir: Manajer PT PLN UP3 Bontang, Dodi Suhendra; Kepala Bagian Sumber Daya Alam (SDA), Arief Nur Wahyuni; Camat Kaubun, Safrani; serta ratusan warga yang hadir dalam upacara sederhana namun sarat makna ini. Penekanan tombol simbolis oleh Bupati Ardiansyah bagaikan menandai awal dari sebuah babak baru dalam kehidupan mereka.
Dalam kata-katanya yang penuh makna, Ardiansyah menyentuh jantung harapan warga. “Listrik adalah cahaya yang mengisi kegelapan, sebuah kunci yang membuka pintu-pintu menuju kemajuan. Manfaatkanlah dengan bijak dan pastikan instalasi dilakukan oleh ahli, agar setiap kilowatt yang mengalir bisa membawa kemakmuran dan keselamatan,” ujarnya, menanamkan pesan yang dalam dan penuh harapan.
Dodi Suhendra dari PT PLN menambahkan, bahwa listrik disalurkan melalui dua trafo berkapasitas 200 kVA, dengan seruan untuk menjaga jarak aman dari jaringan listrik. “Hati-hati dengan setiap tiang dan kabel yang ada, agar tidak ada bahaya yang mengancam,” katanya, seolah menulis pesan dalam buku harapan desa.
Dengan hadirnya cahaya ini, Desa Pengadan Baru tak hanya mendapat penerangan, tetapi juga menyulam harapan baru dalam benak mereka. Usaha kecil dan industri rumah tangga yang dulunya terjepit dalam gelap kini bisa bernafas lega. Anak-anak dapat mengejar mimpi mereka dengan belajar di malam hari, dan setiap rumah kini dihidupkan oleh sinar yang memberikan kekuatan baru.
Cahaya yang kini menyinari setiap sudut desa bukan sekadar penerangan fisik, tetapi juga metafora untuk harapan yang mengalir melalui kehidupan mereka. Desa Pengadan Baru, dengan jejak cahayanya, kini melangkah dalam terang masa depan yang penuh potensi. Meski tantangan seperti penyelesaian administrasi dan keamanan penggunaan listrik masih menunggu, setiap kilatan cahaya adalah tanda bahwa mereka semakin dekat dengan impian untuk masa depan yang lebih cerah.(*).