Dukungan Nasional untuk Didi Tasidi Sebagai Calon Jaksa Agung
Kronikkaltim.com – Di tengah meningkatnya dinamika politik nasional, draf susunan kabinet pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka untuk periode 2024-2029 telah menjadi pusat perhatian. Akun Instagram @nusantararl, yang sering menyajikan berita terbaru dari berbagai wilayah Indonesia, membahas bocoran daftar tersebut dalam salah satu postingannya.
Draf ini mencakup 64 nama yang diprediksi akan mengisi posisi strategis seperti menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga nonkementerian, termasuk posisi jaksa agung. Nama-nama dalam daftar ini sebagian besar sudah dikenal luas di panggung politik nasional. Beberapa di antaranya adalah Airlangga Hartarto sebagai Menko Perekonomian, Tito Karnavian sebagai Menko Polhukam, dan Erick Thohir sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Yang menarik perhatian khusus masyarakat Kalimantan Timur adalah kemunculan nama Dr. Didi Tasidi, S.H., M.H., sebagai calon Jaksa Agung. Didi Tasidi, yang biasa disapa Ditas, adalah seorang pengacara asal Kutai Kartanegara yang semakin dikenal di tingkat nasional. Saat ini, Ditas menjabat sebagai Ketua Himpunan Advokat/Pengacara Indonesia (HAPI) DPD Provinsi Kalimantan Timur untuk periode 2019-2022 dan Ketua Umum HAPI untuk periode 2022-2027. Selain itu, ia juga aktif sebagai Dewan Penasehat Hukum E-Sport Indonesia Kaltim dan Pemuda Pancasila Kutai Kartanegara.
Ditas mengungkapkan bahwa dirinya mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari Rakernas HAPI yang mendukungnya secara penuh. Selain itu, Rakernas LAKI (Laskar Anti Korupsi Indonesia) juga menyatakan dukungan dan berencana mengirim surat resmi kepada Prabowo Subianto.
Sebagai calon Jaksa Agung, Ditas memiliki visi untuk meningkatkan profesionalisme dalam penanganan kasus hukum. Ia menekankan pentingnya ketelitian dalam proses penanganan kasus di Kejaksaan, dengan tujuan agar berkas yang tidak memenuhi syarat dari kepolisian tidak diproses lebih lanjut, sehingga mendorong polisi untuk lebih teliti dalam penanganan kasus.
Ditas juga menekankan pendekatan pembinaan dalam pemberantasan korupsi, daripada operasi tangkap tangan (OTT). Menurutnya, pembinaan yang nyata lebih efektif dalam memberantas korupsi dibandingkan dengan OTT yang bersifat reaktif.
Ditas juga menerima dukungan dari tokoh agama seperti Abah Habib Luthfi Pekalongan dan Abah Yai RKH Muhammad Rofii Baidhowi Pamekasan, yang memberikan restu untuknya. Dukungan dari tokoh-tokoh agama ini semakin memperkuat posisinya sebagai calon Jaksa Agung yang diharapkan dapat membawa perubahan positif.
Dengan dukungan luas dari komunitas hukum dan tokoh masyarakat, serta pengakuan atas kontribusinya, Ditas siap membawa perubahan di Kejaksaan Agung. Dalam dunia hukum yang kompetitif dan penuh tantangan, Ditas menunjukkan bahwa kejujuran dan profesionalisme adalah kunci untuk sukses. Visinya yang jelas untuk memperbaiki sistem hukum di Indonesia serta komitmen yang kuat terhadap keadilan menunjukkan bahwa ia tidak hanya memiliki kemampuan, tetapi juga moralitas dan dedikasi yang tinggi.
Sebagai calon Jaksa Agung, Ditas menjanjikan era baru di Kejaksaan Agung dengan profesionalisme dan ketelitian sebagai prinsip utama dalam penanganan kasus. Visinya tidak hanya membawa perubahan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia yang menginginkan sistem hukum yang lebih baik dan adil. Dengan segala pengalaman dan dukungan yang ada, Ditas siap mengemban tugas sebagai Jaksa Agung dengan penuh tanggung jawab dan integritas.(*)