Dinkes Kutim Gencar Lakukan Fogging Tanggulangi DBD

Kronikkaltim.com – Meskipun Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kutim relatif stabil, namun kewaspadaan terus ditingkatkan oleh Dinas Kesehatan (Disnkes) Kutim.

Salah satu yang dilakukan ialah dengan melakukan fogging atau penyemprotan pada titik-titik yang rawan serangan nyamuk. Tentu saja fogging tak dilakukan secara sembarangan. Akan tetapi harus memiliki kriteria tertentu.

“Jadi fogging terus berjalan. Tetap harus ada. Tetapi harus ada kriterianya. Contoh ada kasus DBD, maka kami langsung turun. Kedua adanya permintaan dari masyarakat,” kata Kadiskes Kutim, Bahrain Hasanal melalui Analisis Pengelola Data, Andi Didi Afriadi.

Paling banyak kata dia, wilayah yang kerap di fogging ialah fasilitas umum. Diantaranya sekolah-sekolah. Namun dirinya tak membatasi jika ada masyarakat yang ingin dilakukan fogging. Asal, sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan.

“Saat ini sudah ada 248 kasus di Kutim. Ini untuk sebaran di wilayah Sangatta Utara dan Sangkulirang yang terbanyak,” katanya.

Untuk diketahui, fogging atau pengasapan adalah tindakan pengasapan dengan bahan insektisida yang bertujuan untuk membunuh nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Sedangkan Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang ditularkan oleh nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Untuk demam berdarah ringan, maka ia akan menyebabkan demam tinggi dan gejala seperti flu. Sementara untuk demam berdarah yang parah, ia bisa menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah secara tiba-tiba (syok) dan bahkan kematian.

Ketua DKDM Kutim, Khorul Arifin berharap agar fogging terus digalakkan. Tak lain agar serangan DBD ke masyarakat terminimalisir. “DBD sangat berbahaya bagi masyarakat. Kita sangat mendukung Dinkes untuk terus melakukan fogging,” katanya.