Asmawardi Keluhkan SIPD yang Menyulitkan Akomodir Aspirasi Masyarakat

Aggota DPRD Kutai Timur (Kutim) Asmawardi (ist)

Kronikkaltim.com – Aplikasi Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dikeluhkan. Sistem baru yang diterapkan pemerintah pusat itu dinilai justru menyulitkan.

Anggota DPRD Kutai Timur (Kutim), Asmawardi menyatakan, penggunaan SIPD menyulitkan dalam mengakomodir semua aspirasi masyarakat.

“Bayangkan saja, kegiatan-kegiatan sudah dimasukan dalam SIPD 2023. Sekarang datang masyarakat mengusulkan program. Sementara dengan adanya SIPD, seolah-olah kami (anggota dewan) tidak bisa memberikan aspirasi kepada usulan masyarakat,” jelas politikus PAN itu, Senin (7/11/2022).

Padahal, kata dia, pihaknya sudah mengusulkan aspirasi yang diserap saat reses sebelum pembahasan musyawarah pembangunan (musrembang) kabupaten berlangsung. Sedangkan usulan baru tidak bisa diakomodir, dikarenakan SIPD sudah tutup.

“Kalau ada usulan baru, otomatis tidak bisa diupload dalam SIPD. Kami sebenarnya sedikit kesulitan dengan sistem sekarang. Terutama memberikan penjelasan kepada masyarakat,” terangnya.

Hal tersebut berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang di mana terdapat banyak kegiatan namun anggaran terbatas. Kini anggaran tersedia, justru prosesnya yang ribet lantaran sistem tersebut.

“Apalagi sekarang, yang tidak termasuk prioritas bupati tidak akan diakomodir. Bahkan ada 57 paket anggaran saya yang dikembalikan. Dianggap tidak masuk dalam skala prioritas bupati. Itu kesulitannya sekarang,” tutupnya. (rk).

Imran