Leadership Ardiansyah-Kasmidi, Pelosok Kutim Kini Terjamah Jaringan Internet
Kronikkaltim.com – Peningkatan Jalan, penyediaan jaringan internet, listrik dan air bersih salah satu komitmen Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman. Setelah dilantik jadi kepala daerah bersama wakilnya Kasmidi Bulang pada 2021 silam, berbagai upaya telah dilakukannya untuk memenuhi komitmen tersebut.
Pelan tapi pasti, komitmen mereka yang berkaitan dengan kebutuhan dasar masyarakat di bidang infrastruktur itu berangsur-angsur dipenuhi.
Ardiansyah sadar betul bahwa kemerdekaan khususnya di desa sesungguhnya adalah ketika kebutuhan dasarnya terpenuhi. Sebab, tidak dipungkiri memang, sejak 77 tahun Indonesia merdeka, masih banyak desa belum merdeka dari segi infrastruktur jalan, listrik dan air bersih.
Di sisi lain, era sudah mulai berubah, era digital, yang memerlukan jaringan internet. Kendalanya, Kutim yang memiliki wilayah yang cukup luas sehingga membutuhkan waktu untuk menangani masalah itu lewat anggaran daerah.
Meski demikian, problem itu tidak lah membuatnya lantas berdiam diri. Masih banyak jalan yang dapat dilakukan untuk mempercepat proses pembangunan. Salah satunya dengan memanfaatkan dan mengawal dengan baik program-program dari kementerian, termasuk program 3435 Non 3T dari Kementrian Kominfo. “Pelan tapi pasti, kami akan terus memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan utama masyarakat,” ucap Bupati Kutim, Ardiansyah.
Memastikan program itu berjalan, Ardiansyah dalam hal ini Pemkab Kutim, telah menggelar sejumlah pertemuan dengan instansi terkait, termasuk PT. Telkomsel, PT. Indosat, PT. XL_Axiata, PT. Protelindo, PT. Daya Mitra (Mitratel), PT. Fiber Home, PT. Berkah Sukses Sejati, PT. Comtelindo, dan TBG Tower Bersama Group.
Dalam pertemuan itu, sejumlah informasi penting mengemuka, seperti halnya nama-nama desa di pelosok Kutim yang menjadi lokasi dan sasaran program 3435 Non 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) dari Kementrian Kominfo.
Program 3435 Non 3T merupakan target pemerintah pusat untuk membebaskan 3.435 desa di seluruh Indonesia bebas blank spot pada tahun 2022.
Percepatan pembangunan Base Transceiver Station (BTS) dalam program 3435 Non 3T merupakan salah satu tonggak penting dalam pelaksanaan percepatan transformasi digital nasional. Ini tentu saja menjadi peluang yang baik, tinggal pemerintah daerahnya.
Di Kutim, program tersebut pun berhasil “ditangkap”. Memastikan itu, Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman, akhir bulanalu, melakukan peninjauan. Salah satunya di Desa Sumber Agung, Kecamatan Long Mesangat.
Masyarakat perkotaan mungkin telah sejak lama dimanjakan dengan koneksi internet cepat, namun tak demikian dengan yang tinggal di pelosok daerah seperti Desa Sumber Agung ini. Ardiansyah pun sampai blusukan ke daerah ini untuk meninjau realisasi program kementerian itu.
Selain meninjau pembangunan jaringan internet, Ardiansyah juga meninjau pembangunan sumber air bersih di desa tersebut.
“Sumber airnya telah tersedia, selanjutnya akan kita lanjutkan untuk pipanisasi,” terangnya.
Untuk jaringan internet dan air bersih di desa itu, Ardiansyah berharap agar masyarakat nantinya dapat memanfaatkannya dengan baik.
“Mari kita manfaatkan jaringan internet untuk menambah wawasan kita dan kita aplikasikan ilmu yang kita dapatkan untuk kemajuan di desa dan juga agar air bersih yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” tuturnya. (*).