Hari Pangan, Pemkab Kutim Gelar Pasar Murah Cegah Inflasi Pasca Kenaikan Harga BBM
Kronikkaltim.com – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur(Kutim) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar pasar murah dalam rangka pengendalian inflasi pasca kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
Kegiatan pasar murah dilaksanakan dalam rangka memperingati hari pangan sedunia 2022 yang dilakukan secara serentak se-Indonesia sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo.
Pasar murah secara resmi di buka Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor melalui Virtual meeting yang di ikuti seluruh kabupaten kota yang ada di Kaltim.
Salah satunya di Kutim, yang di selenggarakan Disperindag Kutim di Aula Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN) Kecamatan Sangatta Utara, Senin (07/11/2022) pagi.
Wakil Bupati Kutim Kasmidi Bulang dalam sambutannya menyampaikan dana kegiatan pasar murah ini berasal dari APBD Kutim sebesar 2 persen dalam rangka mengulangi inflasi daerah.
“Sembako yang akan di salurkan nantinya itu seharga Rp. 300.000, tapi kita subsidikan Rp. 150.000, jadi bapak ibu hanya bayar Rp. 150.000 saja,” ucap orang nomor 2 di Kutim.
Kasmidi mengungkapkan ada 54.720 paket sembako yang akan disalurkan ke 18 kecamatan dengan 2 tahap pendistribusian, yakni tahap pertama 1.500 paket sembako di bulan November dan 1.500 paket lagi di bulan Desember.
Oleh karenanya, setiap kecamatan mendapatkan 3.000 paket sembako kecuali Sangatta Utara yang akan disalurkan seluruhnya dalam bulan November ini.
“Hari ini karena launching, kita siapkan 500 paket sembako, tapi bertahap dalam waktu beberapa hari nanti akan di drop lagi sisanya,” ujar Kasmidi Bulang.
Sementara itu, Kepala Disperindag Kutim H. Zaini mengatakan pihaknya telah membagikan 500 kupon sebagai kontrol meminimalisir hal-hal yang tidak di inginkan.
“Alhamdulillah saat ini sudah ada 500 paket sembako, karena kegiatan pasar murah ini serentak sehingga kita kesulitan ketersediaan bahan pokok, jadi yang 2.500 sembako besok kita bagikan,” terang Zaini.
Zaini mengungkapkan pasar murah tidak terbuka untuk umum, melainkan data sesuai yang di ajukan oleh pihak kecamatan dari masing-masing desa.
“Kita mewanti-wanti jangan sampai ada PNS atau anggota polisi abdi negara yang menerima sembako, itu tidak boleh sesuai aturannya, karena syaratnya itu warga yang benar-benar terdampak inflasi dari kenaikan harga BBM ini,” ujarnya.
Diketahui, dalam kegiatan pasar murah ini turut hadir Dinas Ketahanan Pangan, Bagian Ekonomi, Camat Sangatta Utara dan masyarakat yang antri mengambil sembako.
Reporter : Heristal