Ardiansyah Berikan Ceramah di Acara Silahturahmi dan Pengajian IPHI Kutim Alumni 2019

Kronikkaltim.com – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman sebagai penceramah dalam acara silahturahmi dan pengajian bulanan Ikatan Persaudaraan Haji (IPHI) Kabupaten Kutim alumni 2019.
Agenda tersebut dihelat di Pendopo Rumah Jabatan Bupati Kutim, Jalan Rujab I, Bukit Pelangi, Minggu (31/7/2022).
“Silahturahmi ini menjadi perintah agama kita. Sudah bukan lagi menjadi hal yang rahasia, untuk terus menjalin silaturahmi,” ucap Ardiansyah dalam tausiyahnya.
Ardiansyah mengingatkan untuk senantiasa bersyukur kepada Allah SWT yang telah menciptakan hidup dan mati. Dikatakan hidup dan mati sudah ditentukan oleh Allah SWT.
“Jika Allah sudah mempersiapkan kematian seseorang makannya tidak ada yang sanggup untuk menundanya maupun mempercepatnya. Begitu juga dengan kelahiran,” sebut suami Siti Robiah ini.
Ardiansyah mengatakan, Allah SWT menciptakan kematian dan kehidupan dengan tujuan untuk menguji setiap manusia.
“Siapa di antara kita yang baik amal, sehingga dalam kehidupan kita dan di setiap tugas kita lakukan dengan baik. Apakah presiden, gubernur, kepala daerah harus dilaksanakan dengan baik. Maka akan mendapatkan pahala yang terbaik, saat dia kembali kepada Allah SWT. Hidup dan mati adalah ujian dari Allah SWT,” tuturnya.
Kepada para haji, Ardiansyah mengatakan bahwa harus bersyukur kepada Allah, karena telah diberikan kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji adalah kesempurnaan dari syariat islam.
“Tapi Allah tidak memaksa kita untuk melaksanakan ibadah haji. Beda dengan sholat itu wajib. Begitu juga dengan ibadah puasa, memberikanmu zakat dan fitrah,” imbuhnya.
Ardiansyah menyampaikan bahwa sebagai umat muslim ada tiga hal yang harus dilakukan sesuai dengan perintah Allah SWT. Pertama adalah bersedekah jariah berapapun nilainya yang penting diberikan dengan hati yang tulus.
Kedua, adalah memberi atau membagikan ilmu yang bermanfaat. Harus segera amalkan atau berikan kepada orang lain, agar bermanfaat.
“Misalkan kita punya anak, maka berlomba ajarin al-fatihah. Semoga dia baca itu karena ilmu yang diberikan kepadanya. Ketiga, kita ciptakan anak-anak yang sholeh untuk mendoakan orang tuanya kelak,” tutup Ardiansyah. (*)