Reses di Dapil Kutim II, Asti Mazar Siap Perjuangkan Aspirasi Warga
Kronikkaltim.com – Wakil Ketua I DPRD Kutai Timur Asti Mazar Bulang SE MSi melakukan penyerapan aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil) II melalui agenda reses.
Asti menjumpai warga melalui gelaran reses tersebut yakni di Kecamatan Rantau Pulung, Sangatta Selatan, dan Teluk Pandan. Warga datang berbondong-bondong ke lokasi reses yang digelar Asti dengan harapan dapat menyampaikan aspirasi atau usulan-usulan pembangunan juga menyampaikan berbagai problematika yang diharap dapat diselesaikan oleh Asti.
“Alhamdulillah saya bersama tim sudah menjalankan agenda reses yang digelar di tiga kecamatan ini. Ada banyak usulan warga yang sudah kami terima,” ungkap politisi perempuan dari Fraksi Partai Golkar tersebut kepada awak media ini.
Adapun hasil reses Asti Mazar di tiga kecamatan tersebut, sebagian besar merupakan pembangunan infrastruktur dasar.
Menurut Asti, usulan warga di Kecamatan Rantau Pulung, yaitu pembangunan jalan tani di Desa Kebon Agung, kemudian pembinaan keterampilan UMKM warga.
“Di Rantau Pulung warga juga menyampaikan usulan pembangunan infrastruktur, majelis talim, rehabilitasi sekolah, dan pembangunan rumah ibadah,” papar Asti.
Sementara itu, di Kecamatan Sangatta Selatan, warga Jalan Muara Gabus mengusulkan pembangunan jalan, pengadaan atau peningkatan listrik, pemulihan pasca banjir untuk para petani.
“Juga ada usulan majelis talim dan pembangunan jembatan masjid,” ungkap dia.
Adapun di Kecamatan Teluk Pandan, lanjut Asti, warga mengusulkan peningkatan di sektor pariwisata yang ada di Desa Kandolo dan lanjutan pembangunan sekolah SMP.
“Kemudian warga Sangatta Selatan juga mengusulkan lanjutan pembangunan rumah ibadah, sektor perkebunan dan pertanian,” bebernya.
Asti berharap, dengan adanya gelaran reses tersebut, dirinya dapat memperjuangkan aspirasi warga dengan baik. Yang tentunya akan diserap sesuai prosedur dan memerhatikan skala prioritas.
“Semoga masyarakat bisa kami perjuangkan, karena memang kami ini adalah wakil rakyat yang tidak dapat dipisahkan dengan rakyat kami,” imbuh Asti. (*)