Realisasi Pendapatan APBD Kutim 2021 Rp 3,11 Triliun

Realisasi Pendapatan APBD Kutim 2021 Rp 3,11 Triliun

Kronikkaltim.com – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman mengungkapkan bahwa realisasi pendapatan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kutim 2021 sebesar Rp3,11 triliun.

“Berdasarkan standar akuntansi pemerintahan (SAP) Realisasi pendapatan tahun anggaran 2021 lalu sebesar Rp3,11 triliun dari anggaran pendapatan sebesar Rp2,82 triliun yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD), Pendapatan Transfer dan Lain-lain pendapatan yang sah,” jelas Ardiansyah dalam rapat Paripurna ke-15 DPRD Kutim, Kamis (16/2022).

Ardiansyah menguraikan realisasi pendapatan asli daerah tahun anggaran 2021 adalah sebesar Rp253,15 miliar atau 159,91% dari anggaran pendapatan asli daerah sebesar Rp158,31 miliar.

“Sementara realisasi pendapatan transfer adalah sebesar Rp2,77 triliun atau 107,36% dari anggaran pendapatan transfer sebesar Rp2,58 triliun dan realisasi lain-lain pendapatan yang sah adalah sebesar Rp87,32 miliar atau 114,01% dari anggaran lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp76,59 miliar. Kondisi ini menunjukkan realisasi pendapatan daerah telah melampaui target yang sudah ditetapkan,” ujarnya.

Ardiansyah memaparkan realisasi belanja Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp2,84 triliun atau 92,14% dari anggaran belanja sebesar Rp3,08 triliun yang terdiri dari belanja operasi sebesar sebesar Rp1,92 triliun atau 92,73% dari anggaran belanja operasi sebesar Rp2,07 triliun.

Sedangkan realisasi belanja modal sebesar Rp706,89 miliar atau 89,46% dari anggaran belanja modal sebesar Rp790,17 miliar.

“Realisasi belanja tidak terduga Tahun Anggaran 2021 adalah sebesar Rp23,56 miliar atau 98,27% dari anggaran belanja tidak terduga sebesar Rp23,97 miliar, serta belanja transfer sebesar Rp188,66 miliar atau 95,89% dari anggaran transfer sebesar Rp196,76 miliar,” paparnya.

Bupati juga menyebutkan penerimaan pembiayaan direncanakan berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun anggaran sebelumnya, sedangkan pada pengeluaran pembiayaan direncanakan untuk penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).

“Realisasi penerimaan pembiayaan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp271,83 miliar atau 100,37% dari anggaran penerimaan pembiayaan sebesar Rp270,83 miliar.Realisasi pengeluaran pembiayaan Tahun Anggaran 2021 sebesar Rp5 miliar atau 100,00% dari anggaran pengeluaran pembiayaan sebesar Rp5 miliar.” ujarnya.

Reporter: Ital

Editor: Imran