Disdik Kutim Bidang Pendidikan Dasar Siap Terapkan Kurikulum Merdeka
Kronikkaltim.com – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan kurikulum merdeka sebagai pengganti kurikulum 2013. Kurikulum ini dalam rangka pemulihan pembelajaran atau transformasi pendidikan.
Terkait hal ini, Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kutai Timur (Kutim), Irma Yuwinda melalui Kabid Pendidikan Dasar, Uud Sudiharjo menyatakan, Disdik Kutim khususnya bidang pendidikan dasar telah siap dengan kebijakan tersebut.
“Saat ini ada 179 sekolah jenjang SD, itu di dalam PSKP (Standar dan Kebijakan Pendidikan) tahap satu dan tahap dua itu yang telah mendaftar untuk mengimplementasikan kurikulum merdeka secara mandiri,” ujarnya, Jumat (10/6/2022).
Uud mengatakan, kurikulum merdeka sebagai program Kemendikbudristek yang diterapkan secara nasional, telah ini lahir sejak Februari 2022. Dengan kebijakan tersebut, sejumlah sekolah telah menyiapkan diri terutama sekolah-sekolah penggerak. Saat ini sudah ada 50 sekolah penggerak di Kutim yang mendaftarkan diri dan menunggu pengumuman hasil keputusan.
“Yang lulus ini pasti akan menerapkan kurikulum merdeka dan mendapatkan fasilitas-fasilitas lain dari BOS kinerja dari pemerintah pusat,” tuturnya.
Uud menjelaskan, kurikulum merdeka merupakan kebijakan dalam rangka pemulihan pembelajaran atau transformasi pendidikan sejak negera ini diterpa pandemi Covid-19 yang menyebabkan sektor pendidikan mengalami ketertinggalan. Kurikulum ini diyakini mampu mengembalikan situasi ketinggalan tersebut.
Baca juga : Disdik Kutim Bidang Pendidikan Dasar akan Data Kebutuhan Buku Kurikulum Merdeka
Uud menyebut kurikulum merdeka mulai diterapkan pada tahun ajaran baru 2022-2024. Sekolah yang telah tercantum dalam SK PSKP nantinya akan meyiapkan KOSP (Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan) sebagai panduan kurikulum merdeka yang rencananya dimulai pada tahun ajaran baru, tepatnya 11 Juli 2022 mendatang.
Beban yang dihadapi saat ini, menurut Uud, yakni menyiapkan buku-buku bagi sekolah-sekolah yang nantinya siap menerapkan kurikulum merdeka belajar.
“Kita harus menyiapkan buku kurikulum merdeka bagi sekolah yang mengimplementasikan. Ada tiga pilihan ini, mandiri belajar, mandiri berubah, dan mandiri berbagi,” paparnya.
Baca juga: 179 SD di Kutim Siap Implementasikan Kurikulum Merdeka
Uud menjelaskan, Mandiri Belajar masih tetap menggunakan kurikulum 2013, Mandiri Berubah menggunakan kurikulum merdeka. Mandiri berubah yang berjumlah sekitar 50 sekolah inilah yang membutuhkan buku kurikulum merdeka.
“Mandiri berubah ada sekitar 50 sekolah yang perlu kita tindak lanjuti dalam penyediaan buku kurikulum merdeka, ini yang penting. Waktunya sebenarnya tinggal satu bulan,” katanya.
Terkait ketersedian buku dimaksud, kata Uud, sekolah sudah memesan kepada penyedia menggunakan dana sekolah masing-masing, namun masih belum mencukupi kebutuhan murid yang jumlahnya cukup banyak karena keterbatasan anggaran.
“Seharusnya untuk ketersediaan buku itu satu banding satu,” terangnya. (*).
Reporter: Ital
Editor: Imran