KPC dan Dinas Koperasi Kutim Gelar Pelatihan UKM Tangguh Batch 3

KPC dan Dinas Koperasi Kutim Gelar Pelatihan UKM Tangguh Batch 3

Kronikkaltim.com – PT. Kaltim Prima Coal (KPC) bersama Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali menyelenggarakan Pelatihan UKM Tangguh. Kali ini adalah Pelatihan Batch 3 Tahun 2022, yang dibuka langsung oleh Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman pagi tadi di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim. Senin, (23/5/2022).

Turut hadir dalam pembukaan Wakil Bupati Kutim H Kasmidi Bulang, Kepala Dinas Koperasi & UMKM Darsafani, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan H. Zaini, Camat Sangatta Selatan Vita Nur Hasanah, Camat Rantau Pulung Mulyono, Ketua Dekranasda Kutai Timur Hj Siti Robiah, perwakilan HIPMI Kutai timur, Manager Project Monitoring dan Evaluation ESD PT. KPC Louise Pasireron beserta jajaran.

Diselenggarakan di Rechall Wisma Raya yaitu Pelatihan Mindset and Goal Setting, Pelatihan Penguatan Struktur Biaya Produk, Laporan Keuangan Sederhana, Menentukan Segmen Pelanggan, Budgeting dan Business Plan , serta Pelatihan Marketing. Sebanyak 40 peserta yang telah lolos seleksi dari berbagai Kecamatan di Kutai Timur hadir sebagai peserta.

UKM Tangguh Batch 3 Tahun 2022 di buka oleh Bupati Kutim, H Ardiansyah Sulaiman yang dalam sambutannya beliau menyampaikan sangat bangga dengan kegiatan tersebut, karena kegiatannya berlanjut muali dari angkatan 1, 2 dan sekarang angkatan ke-3.

“Dengan kondisi sekarang ini, justru UKM ini yang masih menjadi primadona di Indonesia, karena tidak terganggu dengan kondisi kekinian yang terjadi. Pasarnya hampir disemua lini, baik masyarakat lokal, nasional dan bahkan internasional,” kata Ardiansyah.

Di katakannya lagi bahwa permintaan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk UKM harus dapat masuk dalam global market.

“40 persen produk dari UMKM tersebut diperintahkan oleh Bapak Presiden, dapat memenuhi kebutuhan masing-masing pemerintah daerah. Ini merupakan satu tantangan tersendiri bagi para pelaku UMKM,” ungkapnya.

Perintah tersebut sudah menjadi regulasi kepada daerah, agar setiap pemerintah daerah memanfaatkan produk, barang-barang, atau jasa itu dari UMKM.

“Sekarang pertanyaannya siap tidak UMKM untuk memenuhi permintaan daerah ini, karena barang tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan produk dalam negeri. Sehingga Presiden memberikan kesempatan dan semua pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan barang-barang dan jasa di tingkat daerah masing-masing,” imbuhnya.

Sebelumnya mewakili PT KPC Manager Project Monitoring dan Evaluation ESD, Louise Pasireron menjelaskan bahwa UKM Tangguh adalah program Pendidikan pelatihan kewirausahaan berdurasi 4 bulan bagi UMKM lokal yang telah menjalankan usahanya minimal 2 tahun dimana peserta diajarkan mindset usaha dan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang tepat untuk meningkatkan skala usaha mereka serta berkontribusi nyata mendukung program pemerintah daerah dalam menciptakan lapangan pekerjaan khususnya di sektor UMKM.

“Setelah 2 tahun vacuum dikarenakan pandemi covid 19, tahun ini kita Kembali menyelenggarakan program UKM Tangguh setelah sebelumnya di tahun 2018 dan 2019 program ini telah berhasil menghasilkan 54 alumni & tahun ini Angkatan ke 3 akan diikuti 40 peserta yang berasal dari kecamatan yang ada di kutai timur,” jelas Louise

Tidak lupa pada kesempataanya Louise mengucapakan rasa terimakasihnya kepada Pemerintah Kabupaten Kutim melalui dinas Koperasi dan UMKM, serta beberapa pihak yang terlibat atas dukungan yang selama ini tidak henti-hentinya diberikan sehingga program tersebut kembali terselenggara.

“Terima kasih juga saya sampaikan kepada Komunitas Tangan Di Atas (TDA) baik pusat maupun daerah Kalimantan Timur yang telah berkolaborasi bersama PT KPC menginisiasi  sebuah program guna membentuk UMKM lokal kutai timur menjadi Tangguh dan Mandiri,” ucapnya.

Terakhir dirinya mengucapkan selamat kepada 40 peserta program UKM Tangguh Angkatan 3 2022 yang telah lolos seleksi. “Selamat belajar, semoga ilmu yang bapak ibu saudara dapatkan di program ini dapat berbuah usaha yang sukses dan membantu pemerintah dalam menciptakan lapangan pekerjaan di kutai timur,” harapnya. (RN)