3 Jembatan di Sangatta Kian Cantik dengan Cat Warna Warni

Jembatan Pinang Sangatta, (foto Rifanie Pariwisata)

Kronikkaltim.com – Tiga jembatan di Kota Sangatta, Kutai Timur (Kutim) tengah dipercantik. Jembatan-jembatan itu dicat warna-warni seperti pelangi.

Adalah Jembatan Pinang, Masabang dan Jembatan Kampung Kajang. Berbagai warna yang ada nampak terlihat indah dan cantik pada jembatan yang berada di atas Sungai Sangatta itu.

Ada alasan tersendiri mengapa jembatan-jembatan itu dipoles.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kutim, Nurullah menerangkan, pengecatan tiga jembatan tersebut sebagai daya dukung dari wisata susur sungai. Sungai Sangatta diketahui mulai digarap menjadi destinasi baru. Kawasan tersebut telah dilaunching sebagai tempat wisata susur sungai.

“Pengecatan 3 jembatan untuk memperindah obyek wisata susur sungai di Kota Sangatta tercinta,” terang Nurullah dalam sebuah unggahan, Selasa (7/12/2021).

Jembatan Kampung Kajang Sangatta, (foto Rifanie Pariwisata)

Tiga jembatan yang masih dalam penyelesaian pengecatan ini, sudah menampakkan keindahannya. Pemilihan cat warna-warni untuk menghiasi jembatan-jembatan itu memang dimaksudkan untuk menarik minat wisatawan maupun warga dalam berwisata susur sungai. Cocok juga bagi generasi milenial yang hobi selfie.

Sebelumnya, Nurullah mengungkapkan bahwa anggaran untuk pengecatan jembatan bersumber dari APBD Kutim. Namun kepastian besaran anggaran yang akan digunakan masih menuggu proses pengecatan rampung dikerjakan.

Sungai Sangatta sebelumnya jadi sumber pencaharian warga, khususnya mereka sebagai pengusaha yang memiliki perahu ponton di Dusun Masabang. Namun, perahu ponton yang menjadi transportasi penyeberangan itu terpaksa harus terhenti setelah jembatan di kawasan tersebut terbangun.

Nurullah mengungkapkan, Pemkab Kutim sedang mengupayakan pemberdayaan wisata di kawasan Sungai Sangatta. Pasalnya kawasan itu dinilai mampu menjadi sumber ekonomi baru bagi masyarakat.

“Dengan adanya Jembatan Masabang, perahu ketinting (ponton) tidak lagi berfungsi sebagai transportasi penyebrangan sehingga tidak ada lagi aktivitas ekonomi disitu, jadi kami giring bagaimana pengusaha ini untuk bisa menjadi wisata susur sungai,” terangnya.

Selain jembatan, rumah-rumah di kawasan Sungai Sangatta juga akan cat biar lebih menarik sebagai pendukung wisata susur sungai, begitu pula dengan perahu ponton yang akan digunakan. Saat ini upaya sosialisasi mulai dilakukan oleh Dispar Kutim untuk memberikan pemahaman kepada warga terkait rencana tersebut.

Mengenai progres program tersebut, Nurullah menyatakan, sudah mulai berjalan. Pihaknya telah melaunching Sungai Sangatta sebagai kawasan wisata susur sungai. “Kita sudah launching bulan lalu, kita launching awal bulan. Beberapa sudah kita sudah coba ternyata menarik, dan ada homestay di sekitar pinggir sungai,” ucapnya.

Wisata susur sungai yang memanfaatkan perahu ponton milik warga sebagai sarana nantinya memiliki tarif. Namun demikian, standar harga terkait tarif yang dimaksud tersebut belum ditentukan.

“Minimal dulu animo masyarakat, nanti tarifnya kita atur di dalam Perda atau minimal peraturan bupati,” jelas Nurullah. (Red).