BPBD Kutim Nilai PPKM Mikro Masih Efektif Redam Lonjakan Covid-19
Kronikkaltim.com – Kepala Badan Penanggulangan Bencana (PPBD) Kutai Timur (Kutim), Syafruddin menilai bahwa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro masih efektif dalam medam lonjakan kasus Covid-19.
Sesuai instruksi Mendagri, PPKM Mikro sudah diatur untuk mengendalikan mobilitas masyarakat khususnya tempat kerja perkantoran, di kegiatan belajar mengajar, tempat ibadah, restauran atau tempat makan, pusat perbelanjaan dan mal, kemudian kegiatan seni sosial budaya fasilitas dan transportasi umum.
Syafruddin mengemukakan bahwa subtansi dari lockdown, PPKM ataupun PSBB adalah penegakan prokes dan pengendalian mobilitas masyarakat serta kontrol terhadap warga pendatang.
“Sementara orang yang paling mengetahui warganya adalah Ketua RT itu sendiri. Dalam PPKM mikro, semua perangkat RT desa/kelurahan turut dilibatkan,” terang Syafruddin, Selasa, 29 Juni 2021.
Sedangkan PSBB, kata dia, dampak sosial ekonominya termasuk keamanan implikasinya terlalu besar. Maka secara kegiatan itu sudah dievaluasi mulai dari PSBB diubah jadi PPKM, kemudian sudah yang ke 5 kali di Kutim.
Efektifnya PPKM Mikro, dicontohkannya bagi pendatang pada saat libur panjang Natal dan Tahun Baru. Dimana saat itu ada penurunan kasus positif covid-19. Namun, pasca lebaran kembali menghawatirian.
“Pada dasarnya pelaku perjalanan ini kan ke tingkat RT, walaupun kita cegat nanti dia numpang lewat mau ke Wahau, ke Sangkulirang ya susah juga kita pantau. Dan perusahaan yang ada kita minta, terutama perusahan KPC, di Bengalon. Kan yang zona merah ini Bengalon dan Sangatta, nah menjadi zona oren sudah termasuk Muara Ancalong, Muara Wahau dan Busang, ini dikhawatirkan bisa jadi zona merah juga,” tutur Syafruddin.
Menurut dia, daerah yang memiliki kerawanan peningkatan zona pendemi ini adalah wilayah yang memiliki mobiltias penduduk yang tinggi. Yakni daerah yang di kawasan tersebut memiliki banyak perusahaan.
“Terutama perkebunan dan tambang, semaksimal mungkin ini bisa kita kendalikan. Pekerja ini kan keluar masuk, bagaimana caranya juga perusahaan bisa mengendalikan Covid-19 bagi karyawannya. Kemarin ini sudah kita rapatkan dengan perusahaan melalui zoom meeting yang dipimpin Pak Wakil Bupati, termasuk melaksanakan vaksinasi,” urai Syafruddin. (Adv).