Pertanian dan Ketahanan Pangan dalam PU Fraksi PDI-P Terhadap RPJMD Kutim 2021-2026 (V)

Kronikkaltim.com – Indikator ketersedian pangan di Kutai Timur (Kutim) terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Jika di tahun 2016 capaian ketersediaan pangan mencapai 83 ton, tahun 2020 surut hanya sebesar 43,66 ton. Ketersediaan pangan semakin menurun sejak tahun 2017.

Hal tesebut disampaikan Yusuf Silambi, Juru bicara Fraksi PDI-P (Perjuangan) DPRD Kutim di Piripurna Penyampaian Pemandangan Umum Fraksi Terhadap Ranwal PJMD Kutim 2021-2026, Rabu (21/4/2021).

Kondisi ini disebutkan harus segera ditindaklanjuti agar tidak menjadi masalah yang serius di tengah masyarakat seperti peningkatan harga pangan, inflasi, kurang gizi atau kelaparan serta konflik sosial dan krisis politik.

“Dari data yang ditunjukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Kutai Timur Tahun 2016-2020 mengalami penurunan pada sektor padi sawah, padi ladang dan jangkung,” ucap Yusuf Silambi.

Fraksi PDI-P menjabarkan perkembangan sektor padi sawah, padi ladang dan jangkung tahun 2016-2020, mulai dari luas lahan hingga hasil produksi pertahun, sebagai berikut:

“Pemerintah dalam hal ini harus berkomitmen untuk meningkatkan sektor pertanian agar dapat terlepas dari ketergantungan Migas dan Batu Bara, tentu saja dapat dilakukan dengan upaya peningkatan kapasitas penyuluh pertanian, pembuatan balai benih, serta pengembangan teknologi dan metode pertanian secara mekanisasi,” ucap Jubir Fraksi PDI-P. (adv).

Bersambung: Bagian (V).