Talk Show RRI, Ardiansyah Bicara Regulasi Visi Misi dan Makna Tagline ASKB

Kronikkaltim.com – Bupati Kutai Timur (Kutim), Ardiansyah Sulaiman memaparkan berbagai hal terkait visi misi kepemimpinan dan makna tagline ASKB, Menata Kutim Kembali untuk Semua. Ini disampaikan di ruang kerjannya dalam acara talk show atau dialog interaktif bersama RRI Samarinda bertajuk Bupati Kutim Menyapa, Kamis (22/4/2021) lalu.

Soal visi misi, Ardiansyah menginginkan adanya kesatuan tekat bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Ia kembali mengingkatkan bahwa tidak ada lagi visi misi OPD, tapi yang ada hanyalah visi misi kepala daerah yang harus senantiasa didukung penuh oleh semua OPD.

“Kalau dulu ada visi misi presiden ada visi misi menteri, nah setelah Jokowi tahap dua ini, Pak Jokowi menyatakan tak ada visi misi meteri yang ada visi misi presiden. Maka program presiden harus menjadi program yang dijalankan. Begitu juga gubernur, wali kota, bupati, tak ada visi misi OPD yang ada visi misi gubernur, wali kota, bupati. Semua OPD harus menjalankan visi misi tersebut, ujar Ardiansyah.

Berkenaan dengan tagline Menata Kambali Kutim untuk Semua, Ardinasyah menyatakan, tahun ini adalah tahun kelima sejak rancangan pembangunan jangka panjang pertama Kabupaten Kutim, kurun waktu 2001-2021. Tahun kelima yang disebut sebagai tahun terakhir, itu membutuhkan kerja maksimal. Program pembangunan yang belum tercapai pada lima tahun pertama hingga lima tahun keempat ditata kembali agar mampu diwujudkan di puncak masa lima tahun kedepan atau lima tahun terkahir.

“Kita harus betul-betul mengimplentasikan rencana kerja pembangunan jangka panjang pertama. Apa sudah kita bangun tapi belum selesai itu kita tata kembali,” ucap Ardiansyah.

Ardiansyah mencotohkan program pembangunan KIPI (Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional) Maloy atau KEK MBTK (Kawasan Ekonomi Khusus Maloy Batuta Trans Kalimantan) yang sudah lama dirancang dan digodok namun belum dapat difungsikan lantaran pekerjaannya belum sepenuhnya rampung.

“Kita berencana, mudah-mudahan di dalam kepemimpinan kami ini KIPI Maloy itu sudah bisa terimplementasi dengan baik meskipun mampu 70 persen,” ucapnya.

Lanjut Ardiansyah menyebut Pelabuhan Kenyamukan yang dibangun sejak 2014 silam. Pelabuhan ini senasip dengan KEK MBTK, belum dapat beroperasi karena belum selesai dikerjakan.

“Kita coba selama empat tahun kepimpinan ASKB ini, Pelabuhan Kenyamukan itu dapat beroperasi sehingga bisa memberikan manfaat. Yang tidak kalah pentingnya yaitu infrastruktur yang dulu kita bangun namun masih terus menuggu peningkatan dan pengembangan, itu akan terus kita implementasikan di dalam empat tahun pemerintahan ini,” tuturnya. (Adv/red).