PU Fraksi AKB DPRD Kutim Terhadap Ranwal RPJMD 2021-2026 (II)
Covid-19 datang di Indonesia tidak ada yang mengundang. Dampak yang ditimbulkan juga diluar dugaan semua pihak. Roda kehidupan hampir lumpuh disebabkan pandemi yang tidak kunjung usai, tak terkecuali di Kutim. Di tengah kondisi tersebut, Fraksi AKB mendorong peningkatan PAD yang terfokus pada pembenahan infrastruktur.
Kronikkaltim.com – Jubir Fraksi Amanat Keadilan Berkarya (AKB) DPRD Kutai Timur (Kutim), Apansyah mengemukakan, sepanjang perjalanan pemerintahan ketika pandemi Covid-19 terjadi, hampir seluruh wilayah di Republik mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi.
“Hal tersebut tentu berakibat pada peningkatan jumlah penduduk miskin dan penurunan IPM, tentu saja hal ini memerlukan kerja keras dari seluruh jajaran pemerintahan agar segala ketinggalan selama pandemi Covid-19 ini dapat dikejar,” ujarnya di Paripurna penyampaian Pandangan umum terhadap Ranwal PJMD Kutim 2021-2026, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: PU Fraksi AKB DPRD Kutim Terhadap Ranwal RPJMD 2021-2026 (I)
Sekalipun saat ini, lanjut Apansyah, masih berada pada masa adaptasi kebiasaan baru. Namun demikian, perencanaan pembangunan yang telah dipersipakan secara seksama dengan pertimbangan segala situasi dan kondisi saat ini, maka Fraksi Amanat Keadilan Berkarya percaya jika kebersamaan mampu mengejar ketinggalan tersebut.
Diamengatakan, dalam penyusunan Ranwal RPJMD ini, nampak jika kebijakan pengelolaan keuangan daerah yang diproyeksikan pada APBD Tahun 2021-2026 masih didominasi pendapatan transfer. Sekalipun nampak jika angka angkatan fluktuatif, namun jika dibandingkan dengan proyeksi Pendapatan Asli Daerah (PAD), jumlah perbandingannya masih cukup besar.
“Fraksi Amanat Keadilan Berkarya senantiasa menghimbau agar sumber-sumber PAD dapat lebih disekplorasi dan dikembangkan sedemikian rupa agar dapat memberikan hasil yang signifikan. Kita ketahui bersama bahwa sangat banyak potensi PAD yang bisa dikembangkan di Kabupaten Kutai Timur dan untuk itu maka Frakasi Amanat Keadilan Berkarya memandang prioritas isu strategis dalam perencanaan pembangunan Kabupaten Kutai Timur lima tahun kedepan yang salah satunya adalah peningkatan infrastruktur sangat penting artinya bagi upaya peningkatan PAD yang kita harapkan tersebut,” urai Apansyah.
Dalam kondisi daerah saat ini, kata Apansyah, harus diakui bahwa sejumlah infrastruktur di Kutim masih perlu pembenahan di beberapa titik pengadaan infrastruktur pendukung sangat diperlukan.
“Selain untuk peningkatan PAD dan pertumbuhan ekonomi, juga untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kutim,” tuturnya. (Adv)
Bersambung: (bagian II).