PU Fraksi Golkar Terhadap Ranwal RPJMD Kutim 2021-2026
Kronikkaltim.com – Juru Bicara Fraksi Golkar DPRD Kutai Timur (Kutim), Maswar membacakan pandangan pihaknya terhadap Rancangan Awal (Ranwal) Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kutim 2021-2026, Rabu (21/4/2021).
Dalam paparannya, Maswar menyampaikan apresiasi Fraksi Golkar kepada pemerintah daerah yang dinilai telah konsisten melakukan upaya pengendalian Pandemi Covid-19 serta telah menyelesaikan Ranwal RPJMD.
“Dalam kesempatan yang baik ini pula Fraksi Golkar menyampaikan apresiasi setingi-tingginya kepada pemerintah daerah yang telah menyelesaikan Ranwal RPJM 2021-2026 tepat waktu,” ujar Maswar.
Dikatakannya, landasan konsitusi penyusuan RPJMD merupakan amanat undang-undang nomor 24 tahun 2004 tentang pemerintah daerah. Setelah kepala daerah dilantik, diwajibkan menyusun RPJMD. Menurutnya, penyusunan Ranwal ini merupakan penjabaran visi misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih priode 2021-2026 dengan mengangkat tema Tekat Semangat Bersama-sama mewujudkan visi Kabupaten Kutai Timur Tahun 2021-2026, Menata Kutai Timur Sejahterah untuk Semua.
“Penyusunan Ranwal RPJM priode ini berbeda dengan penyusunan RPJMD priode tahun-tahun sebelumnya, dimana kondisi perekonomian mengalami tekanan luar biasa atau extraodinary mengingat pembahasannya dilaksanakan di tengah tingginya ketidakpastian akibat Pandemi Covid-19,” jelas Maswar.
Kondisi ini, lanjutnya, berpengaruh pada laju pertumbuhan ekonomi nasional bahkan beberapa negara mengalami resesi akibait melemahnya pertumbuhan ekonomi. Pemerintah sedang fokus pada percepatan ekonomi nasional dan penguatan reformasi pasca Pandemi.
“Akibat kebijakan ini berdampak secara langsung pada jumlah transfer keuangan dan dana desa pada Tahun 2021,” urai Maswar.
Maswar menyebut proyeksi pendapatan daerah TA 2021-2026 dapat dilihat bahwa pendapatan daerah masih di dominasi oleh transfer pemerintah pusat pada kisaran di atas 90 persen.
Kemudian, pada proyeksi PAD TA 2021-2026 penerimaan berkisar 6-7 persen. Sedangkan pendapatan lain-lain TA 2021-2026 penerimaan berkisar rata-rata 2 persen.
“Dalam penyusunan Ranwal ini kami melihat telah dilakukan pendekatan teknokratik, partisipatif, politis. Sehingga diharapkan RPJMD ini memuat secara terperinci dan terstruktur segala potensi, tantangan dan hambatan pembangunan daerah yang diimplementasikan ke dalam visiisi Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2021-2026,” terang Maswar.
Maswar menambahkan, tantangan yang dihadapi daerah dalam pembangunan saat ini adalah menurunnya angka pertumbuhan ekonomi daerah akibat Covid-19.
“Melemahnya daya beli masyarakat, naiknya angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin, serta pemerataan infrastruktur dasar. (adv).
Bersambung: (bagian I)