LKPJ 2020, Bupati Kutim: Kontribusi Sektor Pertanian dalam Arti Luas Cukup Stabil

Ilustrasi
Kronikkaltim.com – Di tengah melemahnya ekonomi akibat wabah pandemi virus corona, namun kinerja sektor pertanian di Kutai Timur (Kutim) 2020 tetap stabil. Hal ini berdasarkan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban (LKPJ) daerah yang disampaikan Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman dalam Paripurna DPRD Kutim, bahwa sektor pertanian dalam arti luas tetap memperlihatkan kinerja yang baik.
Ardiansyah mengatakan, sebagaimana diketahui bersama, visi pembangunan Kutim memposisikan pertanian dalam arti luas sebagai leading sektor alam kebijakan pembangunan daerah. Leading sektor ini telah benar-benar terbukti mampu mendorong dan menopang pertumbuhan ekonomi di sektor agribisnis dan menguatkan ketahanan pangan berkelanjutan serta landasan terwujudnya agroindustri yang tangguh.
Ardiansyah menguraikan capaian sektor pertanian dalam arti luas di Kutim priode 2020 yang dikasifikasi dalam berbagai sub sektor.
Satu, sektor pertanian menempati urutan pertama dalam hal penyerapan tenaga kerja yaitu sebanyak 55.461 orang atau 31,20 persen dari total jumlah tenaga kerja.
Dua, pada sub sektor tanaman pangan, produksi padi sawah turun dari 16.398 ton pada tahun 2019 menjadi 13.636 ton pada tahun 2020. Kondisi ini sama dengan produksi padi ladang yang juga mengalami penurunan dari 13.272 ton menajdi 8.750,4 ton di tahun 2020.
Ketiga, pada sub sektor tanaman pangan palawija, produksi kedelai, kacang tanah, kacang hijau, mengalami peningkatan dari tahun 2019 masing-masing sebesar 13 ton, kemduian 93,4 ton, kemudian 1,8 ton menjadi 20 ton, kemduian 104,2 ton dan 4,9 ton pada tahun 2020.
Keempat, pada subsektor naman multi kultural, produktifitas sayur mayur meningkat dari 43,88 di tahun 2019 menjadi 43,95 di tahun 2020. “Produksi dari sayu-sayuran kita mencapai 2.223,6 ton. Sedangkan untuk buah-buahan mencapai 40.585,16 ton,” jelas Ardiansyah.
Kelima, pada sub sektor peternakan, produksi daging sapi telah mencapai 810,42 ton dan daging kambing sebanyak 54,96 ton. Sedangkan pada komunitas unggas produksi ayam ras pendayung sebanyak 2.105,44 ton. Kemudian produksi daging itik 6,70 ton, dan produksi telur dari ayam ras pertelur 7.169,75 ton.
Keenam, pada sub sektor perkebunan kelapa sawit masih menjadi komoditas utama dengan nilai produksi sebanyak 6,45 juta ton dengan tingkat produktifitas 22.638,45 per hektare pada tahun 2020.
Ketujuh, jumlah Crude Palm Oil (CPO) sampai dengan 2020 sebanyak 34 unit, kemudian pada tahun 2020 CPO yang sudah dimanfaatkan secara efekti, artinya total kapasitas terpasang dan terpakai sama, yaitu 1.805 ton per jam.
Delapan, pada sub sektor perikanan, produksi sektor perikanan pada tahun 2020 telah mencapai 8.085,61 ton dengan jumlah nilai tangkap perikanan mencapai 3.318 rumah tangga.
“Berdasarkan data yang ada tersebut dapat disimpulkan bahwa kontribusi sektor pertanian dalam arti luas di Kabupaten Kutai Timur dinilai masih cukup stabil dan berpotensi untuk terus bisa ditingkatkan,” tutur Ardiansyah. (Adv).