Ini Pesan Bupati-Wabub Kutim saat Buka Musrenbang Sangatta Selatan
Kronikkaltim.com – Pelaksanaan Musrenbang tahun 2021 di Kecamatan Sangatta Selatan digelar Rabu siang (10/3/2021) di Balai Pertemuan Umum (BPU) kecamatan.
Kegiatan Musrenbang dimulai pukul 14.00 wita di pimpin langsung Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman di dampingi Wabup Kutim H Kasmidi Bulang, Asisten I Suko Buono, Asisten II Suroto dan Asisten III Yulianti dan di hadiri perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), Ketua DPRD Kutim serta perwakilan anggota DPRD Kaltim dan Kutim lainnya, unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) kecamatan, para kepala desa, perusahaan dan unsur masyarakat kecamatan.
Bupati Kutim H Ardiansyah Sulaiman mengatakan bahwa setelah mendapatkan laporan dari Camat Sangatta Selatan, Kecamatan ini hampir sempurna soal pembangunannya.
“Akan tetapi setelah saya mendengarkan keinginannya ternyata lebih banyak lagi keinginannya, namun secara detail beliau menyampaikan. Detail ini harus kita apresiasi sebagai bentuk dokumen, bahwa Sangatta Selatan sedang dalam proses pembangunan,” ucap Ardiansyah sapaan akrab Bupati Kutim.
Dikatakannya lagi bahwa pembangunan di Sangatta Selatan sudah ada yang selesai, ada yang sedang dalam proses dan masih adalagi yang harus di tingkatkan pembangunannya.
Lebihlanjut Ardiansyah mengingatkan bahwa sekarang ini untuk Sangatta Selatan dan Teluk Pandan sedang dalam proses pengukuran, 10.000 hektar bidang tanah pemukiman dan itu merupakan program nasional yang dulu disebut Prona.
“Bahwa enclave yang sudah dimasukan kedalam proses Prona tersebut ada kurang lebih 5000 hektar untuk Sangatta Selatan, selebihnya ada di Teluk Pandan jika tidak salah, sekarang ini ada 7800 hektar encalve yang sudah mendapatkan persetujuan Kementrian Kehutanan,” jelasnya.
“Namun Pemda Kutim masih menginginkan enclave tersebut berjumlah 23000 hektar, ini yang masih kita perjuangkan, pada 2015 yang lalu saya sudah mendapatkan persetujuan secara lisan oleh Kementrian Kehutanan. Saat itu perintah beliau lakukan pengukuran semaksimal mungkin, jangan sampai ada yang tertinggal. Baik komunitas masyarakat yang ada di pinggir jalan maupun yang ada di dalam hutan pemukiman,” ungkapnya.
“Saya minta semaksimal mungkin manfaatkan Prona ini agar tidak ada masyarakat lahan pemukiman yang tertinggal, terutama yang berada di wilayah setatus enclave yang sudah ada,” pintanya.
Terkait infrastruktur di Sangatta Selatan baik itu jalan, jembatan, air bersih dan lainnya. Ardiansyah mengatakan bahwa ini harus menjadi perhatian Pemda dan stakeholder.
“Yang tidak kalah penting bahwa Visi-Misi saya bersama H Kasmidi Bulang, salah satu unggulannya adalah kita akan membuat program bea siswa Kutim tuntas, menyadur sedikit dari Kaltim tuntas, dan setelah saya pelajari program seperti ini tidak ada di wilayah manapun di Indonesia kecuali di Kalimantan. Ini patut kita sadur dan kita tiru,” pungkasnya.
“Selanjutnya adalah progran Kutim merdeka sinyal, tidak ada lagi nanti di tahun 2022 desa-desa di Kutim yang tidak dapat menggunakan internet,” tegasnya.
“Dan tidak kalah penting lagi program UMKM, home industri, pemberdayaan masyarakat juga menjadi program ungulan yang sudah di siapkan,”imbuhnya.
Sementara Wakil Bupati Kutim H Kasmidi Bulang dalam kesempatannya menjelaskan bahwa untuk pembangunan di Sangatta Selatan, Pemkab Kutim punya semangat untu membangun namun masih terkendala dengan permasalahan lahan.
“Ada beberapa contoh, seperti desa persiapan Rindang Raya, sudah 2 tahun kita anggarkan untuk pembangunan desa, sekolah namun karena terkendala dengan lahan maka tidak dapat terlaksana. Begitu juga dengan kegiatan-kegiatan yang lain,” ungkapnya.
“Untuk tahun ini Alhamdulillah yang 7800 hektar untuk Sangatta Selatan dan Teluk Pandan sebagaian, bisa kita buatkan legalitas. Untuk itu jika bisa kita inpentarisasi lagi agar prosesnya di percepat, sambil kita berjuang lagi untuk mendapatkan keinginan kita yang 23000 hektar,” pinta Kasmidi sapaan akrab Wabup Kutim.
Selanjutnya Kasmidi mengatakan bahwa dalam kegiatan musrenbang pada hari ini jangan pesimis, karena ini adalah bagian dari aturan dan mekanismenya harus dilalui.
“Tetap berusaha bersama, kendala kemarin hampir sudah bisa kita benahi. Kedepan dengan kompak dan kerjasama antara pimpinan daerah sampai dengan tingkat desa dan RT. Saya kira akan bisa menjadi solusi untuk kita semua, yang kemarin mari kita jadikan pembelajaran bagi kita semua,” harapnya.
Sebelumnya, Camat Sangatta Selatan Hasdiah menyampaikan bahwa dari 3 desa 1 kelurahan dan 1 desa persiapan mengajukan pembangunan sebanyak 159 yang di input. Dan masing-masing desa membuat usulan prioritas dan menginput dalam sistem SIPD kecamatan.
“Diantara usulan tersebut adalah pembuatan jalan penghubung kecamatan dan desa, peningkatan jalan, pembangunan lapangan, pembangunan kantor UPT, Koramil dan Polsek Sangatta Selatan, pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu, gedung sekolah, kantor camat serta BPU kecamatan,” ucapnya.
“Untuk bidang ekonomi diantaranya pengembangan dan pemasaran hasil pertanian, pembinaan dan pengembangan budidaya ikan, penataan pelaku usaha peternakan, penataan pariwisata, penambahan pelepasan kawasan TNK menjadi APL serta pembebasan lahan kuburan,” tambahnya. (rusli nobi)