Hearing Soal Sampah, DPRD Kutim Minta Anggarkan Khusus untuk DLH

Kronikkaltim.com – Sejumlah ketua rukun tetangga (RT) di wilayah Sangatta Utara melakukan hearing yang difasilitasi DPRD Kutai Timur (Kutim), Senin 29 Maret 2021.

Rapat hearing itu menyikapi persoalan sampah yang semakin menumpuk di beberapa wilayah Kecamatan Sangatta Utara maupun Sangatta Selatan beberapa waktu belakangan. Beberapa tempat pembuangan sampah telah ditutup sehingga terjadi penumpukan sampah di tenpat yang tak seharusnya.

Selain hal itu, Forum RT Sangatta Utara menyatakan, penyebab penumpukan sampah tersebut juga disebabkan alat operasional pengangkut sampah yang sudah tak layak dan kurang jumlah di beberapa RT.

Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan, memimpin rapat hearing pada siang itu, didampingi sejumlah anggota DPRD lainnya.

Dalam rapat tersebut Arfan mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim yang turut menangani kebersihan lingkungan menyatakan akan menganggarkan 1 persen dari anggaran organisasi perangkat daerah (OPD) untuk pengadaan motor sampah tersebut.

“Tapi DLH saat ini masih menunggu DPA (dokumen pelaksanaan anggaran) untuk anggaran tersebut. Jadi sekitar bulan November atau Desember nanti mungkin sudah bisa direalisasikan pengadaan motor pengangkut sampah. Ada 24 unit di APBD-Perubahan nanti,” ucap Arfan.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Kutim, Novel Tyty Paembonan mengaku sedih melihat kenyataan, bahwa banyak motor pengangkut sampah yang sudah tak layak. Selama 20 tahun Kutim berdiri, tapi hal itu tak mampu diatasi.

“Niat ini (untuk menangani) harus dari pemerintah. Sebab, warga sudah dipungut biaya untuk pengelolaan sampah, tapi produksi sampah berlebih malah tak dapat terkontrol dalam pembuangannya,” ungkap Novel dalam rapat yang berlangsung hingga sore tadi.

Bahkan, lanjut Novel, pemerintah harusnya memberi anggaran lebih untuk peralatan pelindung diri para petugas yang memungut sampah langsung. Sebab, adanya penyakit yang bisa menerpa petugas di tempat sampah, yaitu leptospirosis.

“Kalau terkena penyakit leptospirosis maka seseorang akan mengeluarkan air seni berwarna merah. Itu akan menjadi ancaman bagi para petugas pengangkut sampah yang rentan dengan penyakit itu. Makanya mereka juga perlu dilengkapi dengan fasilitas pakaian dan sarung tangan pelindung,” ungkap Novel yang juga merupakan seorang dokter itu. (adv).